Ludes Tak Tersisa, Siti Haya Tidak Bisa Menahan Air Mata saat Melihat Puing Sisa Bangunan Rumahnya

Saat menatapi puing sisa bangunan rumah, ia tampak tegar berdiri sambil ditemani sanak saudara yang turut hadir bersimpati.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Siti Haya korban kebakaran di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Bekasi. 

"Dari belakang rumah saya ini, saya buka pintu belakang ini asap udah hitam, pekat dan besar," terang dia.

Haya menjelaskan, api yang mudah tersulut karena material kayu membuat dia tidak punya waktu. Di pikirannya saat itu, hanya berusaha menyelamatkan diri.

"Api sudah besar saya sudah tidak bisa mengambil baju-baju. Tapi saya takutnya rubuh saja ini bangunan saya lebih memilih menyelamatkan diri nggak bawa apa-apa," ucap dia.

Hanya sedikit barang yang berhasil diselamatkan, seperti misalnya kendaraan. Tapi untuk barang-barang seperti surat berharag, baju, hingga perhiasan ludes dilahap si jago merah.

"Habis semua, emas, surat-surat saya udah enggak berani mau selametin barang-barang, karena waktu itu mikirnya nyelametin diri aja," ucapnya.

Seluruh anggota keluarganya selamat dalam insiden itu, rumah dan usaha kayu palet yang sudah berdiri sejak 2001 luder dalam hitungan jam.

Haya dan keluarga saat ini, memilih mengungsi di rumah keponakan yang berada di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Paling mau bangun lagi nanti dari awal, sementara saya ngungsi di rumah ponakan," terangnya.

Adapun kebakaran yang terjadi di pemukiman sekaligus tempat usaha kata Haya, belum diketahui penyebab pastinya.

Ada sekitar belasan rumah dan tempat usaha yang ludes terbakar, api baru berhasil dipadamkan sekira pukul 20.30 WIB dengan menerjunkan sekitar sembilan unit mobil pemadam.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved