Pandemi Belum Berakhir, Apakah Rasa Bahagia Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh? Ini Jawabannya

Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat sistem kekebalan tubuh menjadi penting. Apakah bahagia bisa tingkatkan daya tahan tubuh?

Freepik
Ilustrasi rasa bahagia. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat sistem kekebalan tubuh menjadi penting. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat sistem kekebalan tubuh menjadi penting.

Sistem kekebalan tubuh bisa dibangun melalui pola makan yang terjaga dan rajin berolahraga.

Lalu, apakah perasaan kita alami juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh?

Ternyata sistem kekebalan tubuh juga dipengaruhi perasaan yang kita alami.

Stres --misalnya, bisa mengacaukan sistem kekebalan sehingga tubuh rentan terpapar penyakit.

Sebaliknya, perasaan Bahagia akan memperkuat kondisi tubuh.

Satu studi pada tahun 2003 membuktikan bagaimana perasaan seseorang berdampak pada daya tahan tubuh.

Mengutip Healthline, dalam studi tersebut peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, AS memberikan virus flu kepada 300 peserta studi.

Peserta studi yang merasa tidak bahagia berpeluang terserang flu tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang bahagia.

Manfaat Kebahagiaan untuk sistem kekebalan juga dibenarkan Julienne Bower, PhD, profesor psikologi dan psikiatri dan peneliti di Cousins Center for Psychoneuroimmunology di UCLA.

"Terkadang lebih mudah meningkatkan Kebahagiaan orang daripada mengurangi stres," kata Bower.

Karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan eudaemonik (termasuk memiliki ikatan sosial dan tujuan hidup) dapat membantu menjaga daya tahan tubuh selama pandemi.

Dari dua studi yang diterbitkan di tahun 2019, Bower dan rekannya sesama peneliti menemukan hasil menarik.

Latihan kesadaran (mindfulness) selama enam minggu membawa perubahan sistem kekebalan yang positif pada penderita kanker payudara berusia muda, termasuk penurunan gen terkait peradangan.

Para penyintas kanker juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan mentalnya.

Para ilmuwan berhipotesis manfaat ini terkait dengan aktivitas sistem saraf simpatik yang bertanggung jawab atas respon fight or flight (lawan atau lari) ketika kita sedang merasa terancam akibat stres.

Jika kita ingin rasa bahagia membawa dampak baik bagi sistem kekebalan, awali dengan kegiatan positif, seperti menanyakan kabar dan mengirim pesan positif ke seseorang.

Baca juga: Sebelum Jadi Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Ibu Ini Terus Lambaikan Tangan saat Video Call Anak

Baca juga: Video Call Terakhir Guru Resa Minta Dijemput, Kekasih di Korea Histeris Calon Istri Tewas di Jurang

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Psychoneuroendocrinology menemukan, orang yang melakukan kebaikan selama empat minggu menunjukkan peningkatan ekspresi gen terkait fungsi respon kekebalan.

Tentu, kita tidak boleh mengabaikan langkah-langkah hidup sehat lainnya untuk menjaga sistem kekebalan berfungsi dengan baik.

Langkah itu mencakup tidur cukup, berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Rasa Bahagia Tingkatkan Kekebalan Tubuh?", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved