Tanjakan Cae di Sumedang Rawan Kecelakaan, Kenali Juga Tanjakan Emen yang Miliki Mitos Lempar Rokok
Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa. Warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal rawan kecelakaan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Konon, mayatnya malah disembunyikan di semak belukan dan pepohonan rimbun di sekitar kawasan itu.
Tak diketahui kapan kecelakaan itu terjadi.
Namun, warga sekitar kerap meyakini arwah Emen yang meninggal tak wajar itu gentayangan.
Ya, mitos ini Tanjakan Emen ada dua versi berbeda.
Namun, sebagai bentuk penghormatan bagi arwah Emen yang menjadi mitos itu, para pengemudi yang melintas biasanya menyalakan sebatang rokok.
Kemudian rokok tersebut dilemparkan ke pinggir jalan.
Hal ini dipercaya agar pengemudi tak diganggu arwah Emen.
Rokok tersebut disebut sebagai simbol pemberian untuk arwah Emen.
Hal ini disebabkan, Emen sangat suka merokok di masa hidupnya.
Entah ini benar atau tidak, Anda tak harus percaya.
Namun, kisah di atas adalah mitos yang beredar tentang Tanjakan Emen yang kerap memakan korban kecelakaan.
Baca juga: Warga Ungkap Parkir Liar di Pilar Jati Bike Park Dikelola Ormas: Bayar Rp 200 Ribu Per Bulan
Baca juga: Aprilia Manganang Punya Kekasih, Segera Nikahi Sosok Wanita Cantik, Sang Guru Ungkap Kisah Cintanya
Baca juga: Empat Keluarga Harus Lewat Got karena Akses Jalan Ditembok, Pemilik Bantah karena Kalah Pilkades
Penuturan Warga
Mitos mistis itu kemudian melahirkan tradisi.
Warga melintas membuang rokok di sepanjang jalan turunan atau tanjakan Emen. Tradisi itu kata Dedi (45) warga Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
"Sudah dari dulu tradisi itu mah," ujarnya.
Persis di lokasi kejadian tabrakan, Tribun Jabar melihat langsung seorang perempuan dibonceng di sepeda motor yang melemparkan sebatang rokok.
Saat itu, Tribun Jabar sempat saling memandang dengan perempuan tersebut.
Setelah dibuang, bibir perempuan tersebut tampak membaca sesuatu kemudian berlalu.
Saat dicek, rokok yang dibuangnya berupa rokok putih.
Tribun Jabar menyusuri pinggiran lokasi kejadian. Tampak sejumlah rokok baru bertebaran. Sedikitnya ada lima hingga tujuh batang rokok baru atau tidak ada bekas dibakar.
Dedi mengatakan, tradisi membuang rokok yang konon katanya untuk buang sial itu masih dilakukan hingga saat ini.
"Di sepanjang turunan saja dari Tangkuban Perahu sampai Kampung Aster. Kadang kalau rokoknya masih bagus kami ambil, kalau dikumpulkan bisa dapat satu bungkus," ujar Dedi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mengenal Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang, Akses Jalan Berkelok, .
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Misteri Seputar Tanjakan Maut Emen dan Asal Usul Nama Tersebut,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mitos di Tanjakan Emen, Pengendara Lempar Rokok saat Lewat Lokasi Kecelakaan, .