Tanjakan Cae di Sumedang Rawan Kecelakaan, Kenali Juga Tanjakan Emen yang Miliki Mitos Lempar Rokok

Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa. Warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal rawan kecelakaan.

KOMPAS.COM
Kondisi bus yang masuk jurang di Tanjakan Cae Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021). Warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal rawan kecelakaan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Lokasi kecelakaan maut Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa.

Tanjakan Cae Sumedang memang terkenal ekstrem. Kondisinya menanjak dan berkelok.

Warga sekitar Waslim menceritakan kondisi jalan Tanjakan Cae itu.

"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."

"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.

Terbaru, bus peziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang kecelakaan di Tanjakan Cae di Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) sekira pukul 18.30 WIB.

Jumlah korban kecelakaan maut di Sumedang itu bertambah dari 27 orang menjadi 29 orang.

Bus tersebut masuk jurang sedalam 500 meter.

Tanjakan Cae di Sumedang kerap memakan korban jiwa.

Tercatat, Pada tahun 1980 silam kecelakaan yang melibatkan group kesenian calung itu menelan korban jiwa.

Kemudian kecelakaan yang sama pada tahun 2012 saat bus Maju Jaya jurusan Tasikmalaya - Cikampek terperosok hingga menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 26 orang luka-luka.

Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). ((hilman kamaludin/tribun jabar))

Menurut saksi mata, bus menggelinding jatuh ke jurang dalam kondisi mesin mati.

Sopir bus Sofian alias Asep kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengakui bahwa lokasi kecelakaan bus masuk jurang yakni di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, memang rawan kecelakaan.

"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri, juga menyebut Tanjakan Cae bukanlah jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan besar.

Pasalnya, kata Dofiri, Tanjakan Cae cukup curam dan berkelok.

"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar."

"Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," kata Dofiri, Kamis, dilansir Kompas.com.

Dofiri pun mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus di Sumedang.

"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan."

"Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujarnya.

Kenali Tanjakan Emen

Tanjakan Emen
Tanjakan Emen (TRIBUNnews.com)

Selain Tanjakan Cae di Sumedang, warga juga mengenal Tanjakan Emen di Subang yang dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan.

Tercatat, sebuah truk mengalami kecelakaan tunggal di Tanjakan Emen atau Jalan penghubung Subang- Bandung, Cicenang, Ciater, Subang, Selasa (10/9/2019) pukul 10.30 WIB.

Truk bernomor polisi D 8118 FI itu terguling dan menewaskan satu penumpangnya.

Sedangkan pengemudi dan satu penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Adapula Bus Pariwisata yang membawa puluhan siswa SMK YP Fatahillah Cilegon, Banten mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater, Subang atau yang lebih dikenal sebagai Tanjakan Emen, Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 19.15 WIB.

Kecelakaan yang membuat kondisi bus terperosok ke kebun teh tersebut diduga akibat bus mengalami rem blong dan sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat menuruni jalanan yang curam,

Bus pariwisata PO Mutiara Abadi bernopol A 7888 G itu sedang membawa 30 anak yang sedang melaju dari arah Bandung menuju Subang.

Mitos Tanjakan Emen

Kondisi kendaraan minibus elf yang mengalami kecalakaan di tanjakan Emen
Kondisi kendaraan minibus elf yang mengalami kecalakaan di tanjakan Emen (haryanto/tribun jabar)

Tanjakan Emen kerap menjadi langganan pengendara untuk tetap waspada.

Jalan yang di Subang, Jawa Barat ini, ternyata menyimpan misteri.

Berbagai kecelakaan maut yang mengerikan itu, bahkan dikaitkan terhadap kisah mistis itu.

Nama 'Tanjakan Emen' ternyata berasal dari sebuah nama seorang sopir.

Emen adalah sopir oplet jurusan Bandung-Subang.

Kala itu, ia meninggal di kawasan tersebut ketika mengangkut ikan asin dari Ciroyom, Bandung menuju Subang.

Oplet Emen itu posisinya terbaik dan terbakar. Tubuhnya pun turut terbakar hidup-hidup.

Konon, Emen adalah satu-satunya sopir yang berani mengemudi di malam hari.

Usai kejadian itu, terjadi pula sederet kecelakaan lain, seperti rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan yang terperosok.

Selain itu, kejadian aneh lain kerap terjadi di kawasan ini.

Misalnya, kendaraan yang tiba-tiba mogok, serta sopir atau penumpang yang melintas tiba-tiba kerasukan.

Sederet kejadian aneh ini, dipercaya warga setempat bahwa arwah mendiang Emen masih gentayangan.

Namun, ada mitos yang berkata lain. Asal usul Tanjakan Emen ini, bukan dari kisah meninggalnya sopir oplet, justru berasal dari nama korban tabrak lari di kawasan tersebut.

Korban tabrak lari itu, dikabarkan bernama Emen.

Konon, mayatnya malah disembunyikan di semak belukan dan pepohonan rimbun di sekitar kawasan itu.

Tak diketahui kapan kecelakaan itu terjadi.

Namun, warga sekitar kerap meyakini arwah Emen yang meninggal tak wajar itu gentayangan.

Ya, mitos ini Tanjakan Emen ada dua versi berbeda.

Namun, sebagai bentuk penghormatan bagi arwah Emen yang menjadi mitos itu, para pengemudi yang melintas biasanya menyalakan sebatang rokok.

Kemudian rokok tersebut dilemparkan ke pinggir jalan.

Hal ini dipercaya agar pengemudi tak diganggu arwah Emen.

Rokok tersebut disebut sebagai simbol pemberian untuk arwah Emen.

Hal ini disebabkan, Emen sangat suka merokok di masa hidupnya.

Entah ini benar atau tidak, Anda tak harus percaya.

Namun, kisah di atas adalah mitos yang beredar tentang Tanjakan Emen yang kerap memakan korban kecelakaan.

Baca juga: Warga Ungkap Parkir Liar di Pilar Jati Bike Park Dikelola Ormas: Bayar Rp 200 Ribu Per Bulan

Baca juga: Aprilia Manganang Punya Kekasih, Segera Nikahi Sosok Wanita Cantik, Sang Guru Ungkap Kisah Cintanya

Baca juga: Empat Keluarga Harus Lewat Got karena Akses Jalan Ditembok, Pemilik Bantah karena Kalah Pilkades

Penuturan Warga

Mitos mistis itu kemudian melahirkan tradisi.

Warga melintas membuang rokok di sepanjang jalan turunan atau tanjakan Emen. Tradisi itu kata Dedi (45) warga Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

"Sudah dari dulu tradisi itu mah," ujarnya.

Persis di lokasi kejadian tabrakan, Tribun Jabar melihat langsung seorang perempuan dibonceng di sepeda motor yang ‎melemparkan sebatang rokok.

Saat itu, Tribun Jabar sempat saling memandang dengan perempuan tersebut.

Setelah dibuang, bibir perempuan tersebut tampak membaca sesuatu kemudian berlalu.

Saat dicek, rokok yang dibuangnya berupa rokok putih.

Tribun Jabar menyusuri pinggiran lokasi kejadian. Tampak sejumlah rokok baru bertebaran. Sedikitnya ada lima hingga tujuh batang rokok baru atau tidak ada bekas dibakar.

Dedi mengatakan, tradisi membuang rokok yang konon katanya untuk buang sial itu masih dilakukan hingga saat ini.

"Di sepanjang turunan saja dari Tangkuban Perahu sampai Kampung Aster. Kadang kalau rokoknya masih bagus kami ambil, kalau dikumpulkan bisa dapat satu bungkus," ujar Dedi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mengenal Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang, Akses Jalan Berkelok, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Misteri Seputar Tanjakan Maut Emen dan Asal Usul Nama Tersebut,

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mitos di Tanjakan Emen, Pengendara Lempar Rokok saat Lewat Lokasi Kecelakaan, .

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved