Sisi Lain Metropolitan
Pengurus RW di Kolong Tol Papanggo Sering Kucing-kucingan dengan Warga yang Buang Sampah Sembarangan
Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya tidak dimiliki sejumlah warga yang tinggal di sekitar kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, Papanggo.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Plastik kresek beragam warna, bungkus makanan ringan, botol minuman kosong, hingga bekas perabotan memenuhi hampir seluruh sudut kolong tol.
Di tengah suasana gelap kolong tol, bau menyengat dari tumpukan sampah tersebut tak bisa dihindari.
Namun, kondisi kolong tol yang memprihatinkan itu sama sekali tidak dihiraukan warga yang tinggal di sana.
Pada beberapa bagian di sisi kolong tol, terdapat gubuk-gubuk alias rumah bedeng yang ditinggali warga.
Mereka tak terlihat risih dengan sampah yang menumpuk ini.
Baca juga: BREAKING NEWS - Massa Aksi Geruduk Markas Demokrat di Menteng, Blokade Jalan: Kami Ingin Bertemu AHY
Anak-anak kecil warga setempat bahkan menjadikan tumpukan sampah ini area bermain mereka.
Kondisi kolong tol yang penuh sampah sebenarnya sudah pernah menjadi sorotan beberapa tahun silam.
April 2018 lalu, TribunJakarta.com sempat meliput di tempat yang sama. Kala itu, kondisi kolong tol memang terlihat lebih parah.
Tumpukan sampah jauh lebih banyak daripada kondisi yang terjadi sekarang ini.
Pemerintah setempat sempat berupaya membersihkan sampah pada saat itu.
Pembersihan dilakukan dengan cara pengerukan dan pengangkutan sampah dengan gerobak motor, satu-satunya kendaraan yang bisa mengakses jalanan masuk ke kolong tol.
Setelah berhari-hari pembersihan, sampah di kolong tol berangsur-angsur terangkut.
Total 1.644 ton sampah dibersihkan setelah penanganan selama 28 hari.
Kendati hampir bersih, kurangnya pengawasan dari pengelola dinilai menjadi penyebab utama kembali menumpuknya sampah di kolong tol tersebut.
Hal itu dikatakan Ujang Abdul Mutolib, yang saat ini menjabat sebagai Ketua RW 08 Kelurahan Papanggo.