Penyebar Video Syur Gisel Terancam 12 Tahun Penjara, Pengacara Sayangkan Proses Penegakan Hukum

MN didakwa dua pasal, yakni terkait Undang-Undang (UU) Pornografi dan ITE. MN merupakan salah satu terdakwa kasus penyebaran video syur Gisel dan Nobu

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Andreas Nahot Silitonga (tengah), kuasa hukum MN yang merupakan terdakwa kasus penyebaran video syur Gisella Anastasi saat diwawancarai di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (16/3/2021). MN didakwa dua pasal, yakni terkait Undang-Undang (UU) Pornografi dan ITE. MN merupakan salah satu terdakwa kasus penyebaran video syur Gisel dan Nobu 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Kuasa hukum MN, salah satu terdakwa kasus penyebaran video syur Gisella Anastasia alias Gisel, Andreas Nahot Silitonga menyayangkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap kliennya.

Ia mengungkapkan, MN didakwa dua pasal, yakni terkait Undang-Undang (UU) Pornografi dan ITE.

"Ancaman pidananya itu adalah untuk yang pornografi paling lama 12 tahun, dan ITE paling lama enam tahun," kata Andreas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (16/3/2021).

Andreas menyebut ancaman hukuman itu terlalu berat dan tak sebanding dengan apa yang telah diperbuat kliennya.

"Kami sangat menyangkan penegakkan hukum yang seperti ini," ujar dia.

Menurutnya, MN tidak pernah memiliki niat untuk menyebarluaskan video syur adegan intim Gisel dan Michael Yukinobu de Fretes.

"Klien kami tidak kenal dengan GA dan Nobu, dan juga klien kami sebenarnya tidak pernah memiliki niat untuk menyebarkan itu. Dia hanya bertanya di dalam grup WA (Whatsapp)-nya, dan kemudian salah satu pelaku itu lah yang melakukan (menyebar) di Twitter," kata Andreas.

Baca juga: UPDATE Transfer Persija: Macan Kemayoran Punya Kiper Baru, 1 Pemain Asing Baru Sudah Gabung Latihan

Baca juga: Ayah di Depok Kabur Usai Hajar Bayinya Usia 7 Bulan, Wajah Korban Babak Belur Buat Syok Sang Ibu

Baca juga: Polisi Meninggal Saat Amankan Kunjungan Jokowi di Bali, Terungkap Almarhum Derita Penyakit Ini

Di dalam Whatsapp Group (WAG) tersebut, lanjut Andreas, hanya diisi oleh lima orang termasuk MN.

Terlebih, Andreas menyebut MN langsung menghapus video tersebut tak lama setelah mengirimkannya di salah satu WAG.

"Dia (MN) langsung menghapus (video syur Gisel), nggak lama sekitar dua atau tiga menit setelah dia mengirim ke grup yang isinya lima orang saja. Lima orang artinya nggak bisa diakses oleh publik juga sebetulnya," ujar dia.

Sementara itu, kuasa hukum terdakwa PP, Roberto Sihotang meminta Majelis Hakim menghadirkan Gisel secara langsung di persidangan.

"Bagi kita yang paling penting Giselnya (hadir di persidangan)," kata Roberto.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima Roberto, Gisel meminta sidang digelar secara online.

"Tadi infonya si Gisel sudah bersurat ke Pengadilan maupun Kejaksaan. Dia minta sidangnya itu online. Dia inginnya daring, bukan luring," ujarnya.

Ia menilai sidang tidak akan efektif jika Gisel menghadiri sidang secara virtual.

Baca juga: UPDATE Transfer Persija: Macan Kemayoran Punya Kiper Baru, 1 Pemain Asing Baru Sudah Gabung Latihan

"Kalau saya meminta dia harus hadir di sini karena kita bicara efisiensi. Kalau dia tidak hadir lalu kita dengar keterangannya, bisa saja ada orang di belakang mengatur dia bicara," tutur Roberto.

Terdakwa MN Kirim Video Syur Gisel dan Nobu di WA Group

Terdakwa MN dinilai hanya menjadi korban dalam kasus penyebaran video syur artis Gisella Anastasia alias Gisel.

Hal itu dikatakan kuasa hukum MN, Andreas Nahot Silitonga seusai sidang dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (16/3/2021).

Andreas mengungkapkap, MN tidak pernah memiliki niat untuk menyebarluaskan video syur adegan intim Gisel dan Michael Yukinobu de Fretes.

"Klien kami tidak kenal dengan GA dan Nobu, dan juga klien kami sebenarnya tidak pernah memiliki niat untuk menyebarkan itu. Dia hanya bertanya di dalam grup WA (Whatsapp)-nya, dan kemudian salah satu pelaku itu lah yang melakukan (menyebar) di Twitter," kata Andreas.

Di dalam Whatsapp Group (WAG) tersebut, lanjut Andreas, hanya diisi oleh lima orang termasuk MN.

Baca juga: Konsumen Buku Nikah Palsu Banyak dari Pasangan Nikah Siri, Ini Peran Ketujuh Pelaku

Baca juga: Target Rumah Dp 0 Rupiah Dikoreksi Menjadi 10 Ribu, Ini Penjelasan Anak Buah Anies

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut BLT Subsidi Gaji Berlanjut Tahun 2021 Ini, Penerima Diminta Bersabar

Terlebih, Andreas menyebut MN langsung menghapus video tersebut tak lama setelah mengirimkannya di salah satu WAG.

"Dia (MN) langsung menghapus (video syur Gisel), nggak lama sekitar dua atau tiga menit setelah dia mengirim ke grup yang isinya lima orang saja. Lima orang artinya nggak bisa diakses oleh publik juga sebetulnya," ujar dia.

Tersangka Gisella Anastasia alias Gisel penuhi wajib lapor atas kasus dugaan pornografi berakit video syur di Polda Metro Jaya, Senin (18/1/2021)
Tersangka Gisella Anastasia alias Gisel penuhi wajib lapor atas kasus dugaan pornografi berakit video syur di Polda Metro Jaya, Senin (18/1/2021) (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Sementara itu, kuasa hukum PP, Roberto Sihotang meminta Majelis Hakim menghadirkan Gisel secara langsung di persidangan.

"Bagi kita yang paling penting Giselnya (hadir di persidangan)," kata Roberto.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima Roberto, Gisel meminta sidang digelar secara online.

"Tadi infonya si Gisel sudah bersurat ke Pengadilan maupun Kejaksaan. Dia minta sidangnya itu online. Dia inginnya daring, bukan luring," ujarnya.

Ia menilai sidang tidak akan efektif jika Gisel menghadiri sidang secara virtual.

"Kalau saya meminta dia harus hadir di sini karena kita bicara efisiensi. Kalau dia tidak hadir lalu kita dengar keterangannya, bisa saja ada orang di belakang mengatur dia bicara," tutur Roberto.

Hari ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda sidang perkara penyebar video syur Gisel dengan terdakwa PP dan MN.

Sidang ditunda lantaran penyidik Polda Metro Jaya yang dijadwalkan menjadi saksi tidak hadir.

"Rencananya hari ini ada dua atau tiga orang saksi ya, yang saya dengar sih dua. Tapi tadi disampaikan oleh JPU bahwa saat ini saksinya sudah datang dan berhalangan kebetulan, jadi sidang ditunda saja tadi," kata Andreas.

Baca juga: Konsumen Buku Nikah Palsu Banyak dari Pasangan Nikah Siri, Ini Peran Ketujuh Pelaku

Oleh karena itu, Majelis Hakim pun memutuskan menunda persidangan perkara ini hingga Selasa (23/3/2021) mendatang.

"Nanti kita bersidang lagi hari Selasa depan tanggal 23 Maret untuk agenda pemeriksaan saksi lagi," ujar Andreas.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved