Jelang Nisfu Syaban 28 Maret 2021, Catat 4 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syaban

Berikut ini simak 4 Amalan Sunnah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Sya'ban, apa saja?

Editor: Muji Lestari
Tribunnews
Ilustrasi Berdoa. Simak 4 Amalan Sunnah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syaban 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menjelang bulan suci Ramadan biasanya umat muslim akan menemui Malam Nisfu Syaban terlebih dahulu.

Tahun ini Malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021.

Nisfu Sya'ban adalah peringatan pada 15 bulan Sya'ban atau kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa.

Kaum Muslimin meyakini, pada malam Nisfu Sya'ban, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.

Demikian dilansir Tribunnews.com dari situs islam.nu.or.id.

Pada malam Nisfu Sya'ban pula, buku catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.

Baca juga: Nisfu Syaban 28 Maret 2021, Ini Doa Menyambut Bulan Puasa Ramadan, Bahasa Arab, Latin Serta Artinya

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

Dikutip dari bincangsyariah.com, pada malam Nisfu Sya’ban, Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.

Umat Islam juga diminta untuk memperbanyak doa kepada Allah dan melaksanakan salat sunah malam pada malam Nisfu Sya’ban.

Sebab, permintaan yang dipanjatkan pada malam Nisfu Sya’ban akan diterima oleh Allah.

Baca juga: Ramadan 2021 Sebentar Lagi, Bolehkah Puasa Qadha Setelah Nisfu Syaban? Ini Penjelasannya

Baca juga: Nisfu Syaban Jatuh pada 28 Maret 2021, Tanggal Berapa Bulan Suci Ramadan Dimulai?

Baca juga: Ramadan Sebentar Lagi, Simak 7 Hal yang Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum dengan Sengaja

Lantaran bulan Sya'ban memiliki sejumlah keistimewaan, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah sama dengan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari cilacap.kemenag.go.id, pada bulan Sya'ban, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah.

Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.

Berikut ini dalil syar’i yang menjelaskan hal tersebut:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved