SBY Tanya Loyalis Annas Kenapa Tidak Bu Ani Jadi Ketum Demokrat
SBY disebut pernah bertanya kepada loyalis Anas Urbaningrum mengapa tidak Ani Yudhoyono yang dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut pernah bertanya kepada loyalis Anas Urbaningrum mengapa tidak Ani Yudhoyono yang dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal tersebut dibeberkan loyalis Anas yang juga mantan kader Partai Demokrat yang I Gede Pasek Suardika.
Pasek mengatakan bahwa dirinya ditanya terkait hal tersebut oleh SBY saat jelang KLB Demokrat di Bali pada tahun 2013 silam.
Saat itu, Pasek diundang SBY ke Istana Negara dan disanalah dia ditanya oleh SBY mengapa tidak Ani Yudhoyono saja yang maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Pasek yang kini menjabat Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyebut momen tersebut sebagai prank terparah yang pernah dialaminya.
Sebab, saat itu, SBY merupakan Presiden Indonesia.
Baca juga: Bela Demokrat Kubu AHY, Fraksi Gerindra DKI Sindir Bambang Widjojanto Dapat Gaji dari Uang Rakyat
Awal mulanya ketika Anas Urbaningrum mundur dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat.
Saat itu, Anas mundur tepat satu hari setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada 22 Februari 2013.
Pasek saat itu mengajak Anas berdiskusi terkait nasib kawan-kawannya yang bersiap nyaleg dalam pemilu yang akan datang. Sebab tahapan pemilu sudah mulai digelar.
"Suatu malam saya ke tempat mas Anas di Duren Sawit. Kita diskusilah ngomongin nasib teman-teman. 'Mas ini bagaimana? Teman-teman itu nunggu apakah pindah partai atau tetap seperti ini, siapa nanti penggantinya mas Anas'," ucap I Gede Pasek Suardika saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Menkumham Yasonna Laoly Singgung Konflik Partai Demokrat dalam Rapat Bersama Komisi III DPR
Baca juga: Saat SBY Curahkan Isi Hati Tentang Sahabat yang Melukai: Melukai Orang-orang yang Setia
Baca juga: Bekas Anak Buah Prabowo yang Dorong Jokowi Presiden 3 Periode: Memang Saya Menjerumuskan & Cari Muka
Dia lantas melontarkan ide bagaimana jika Anas dan loyalisnya sepakat mendukung SBY mengisi posisi ketua umum yang ditinggalkan Anas.
Diharapkan hal tersebut membuat Partai Demokrat bersatu dan kawan-kawannya aman untuk mencalonkan diri dalam pemilu.
SBY saat itu diketahui menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Gayung bersambut, Anas ternyata tak keberatan dengan ide I Gede Pasek. Anas pun mempersilakan I Gede Pasek menyampaikan ide itu ke media massa.

"Saya sampaikan di DPR bahwa saya mengusulkan pak SBY sebagai ketua umum agar bisa dipilih secara aklamasi demi bersatunya semua elemen partai, karena kita sudah masuk tahapan pemilu, dimana kita harus segera berkompetisi di lapangan, segala problem di internal kita tutup dulu," kata I Gede Pasek.