Sama-sama Bukan Korban Mutilasi, Ini Beda Dugaan Temuan Potongan Tubuh di Tangsel dan Setiabudi
Sama-sama bukan korban mutilasi, ini beda asal temuan potongan tubuh manusia yang terjadi di Tangerang Selatan dan Setiabudi, Jakarta Selatan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sama-sama bukan korban mutilasi, ini beda asal temuan potongan tubuh manusia yang terjadi di Tangerang Selatan dan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Dalam beberapa hari ini ada dua kasus penemuan bagian tubuh manusia yang menggegerkan.
Kasus pertama terjadi pada Jumat (19/3/2021) di Jalan Japos samping Masjid Jami' An Ni'mah Perumahan Japos Graha Lestari, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Sedangkan penemuan kedua ada di dekat sebuah apartemen di Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (22/3/2021).
Kendati demikian, keduanya bukan korban mutilasi.
Namun terkait penyebab mengapa kedua potongan tubuh itu bisa berserakan berbeda.
Baca juga: Cerita Soni Usai Joging Buka Bungkusan Berbau Menyengat di Samping Masjid Malah Temukan Kaki Manusia
Korban Diabetes
Penemuan potongan tubuh manusia di Perumahan Japos Graha Lestari, Tangsel pertama kali ditemukan oleh Soni Azharudin.
Soni mengaku sudah sejak kamis (18/3/2021) melihat paket terbungkus plastik hitam itu, namun ia mengabaikannya.
Barulah pada Jumat (19/3/2021) pagi saat beristirahat selesai joging pukul 07.00 WIB, Soni didatangi pengurus Masjid Jami An Nimah.
Baca juga: Polisi Belum Tentukan Pelanggaran Pidana Kasus Penemuan Potongan Kaki di Tangsel, Ini Penjelasannya
Baca juga: Potongan Kaki Manusia di Tangsel Bukan Korban Mutilasi, Tapi Hasil Amputasi Penderita Diabetes
Baca juga: Potongan Kaki Kanan Manusia di Dekat Masjid Sedang Diautopsi, Saksi Singgung Jari-jari dan Telapak
Masjid tersebut berada di Perumahan Japos Graha Lestari, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Pengurus masjid tadi meminta Soni untuk membuang paket terbungkus plastik hitam tersebut, karena mengeluarkan bau busuk.
Awalnya, ia menyangka isi plastik tersebut bangkai hewan.
Tapi, malah penasaran dan mencoba membukanya menggunakan tongkat kayu.
Lantaran ikatan plastik pembungkus terlalu kuat, Soni memutuskan mengambil pisau dari dalam Masjid Jami An Nimah.
Ia sempat membuka paket itu menggunakan kayu tapi plastiknya rapat karena dilakban.
"Terus saya ngambil pisau ke masjid. Saya buka tuh pakai pisau," ucap Soni di lokasi kepada TribunJakarta.com.

Ia mendapati paket tersebut dibungkus lagi menggunakan plastik kuning.
"Plastik hitam, terus plastik kuning, dilakban kayak paket. Kan susah bukanya," kata Soni.
"Kalau lihatnya dari kemarin, pas bukanya tadi jam tujuh," katanya lagi.
Usut punya usut, paket berisi potongan kaki manusia itu sudah tiga hari tidak tersentuh.
Padahal, lokasi di pinggir jalan samping Masjid Jami An Nimah itu sering dilewati warga sekitar.
Setelah dibuka, banyak belatung mengerubungi daging yang dikira oleh Soni potongan kaki sapi.
Setelah membuka lebih lebar, Soni begitu terperanjat melihat ternyata itu kaki manusia sebelah kanan dan ada jemarinya.
"Buka lagi ke bawah, wah iya kaki manusia. Soalnya ada jari-jarinya, kanan, sebelah kanan," terang dia.
Ia memastikan kaki manusia itu dari lutut ke bawah dan kondisinya masih utuh, cuma sudah berbau busuk.
"Dari bawah dengkul sampai ke bawah," kata Soni.
Setelah pemeriksaan forensik di RSUD Tangerang, potongan kaki tersebut diduga hasil amputasi pasien penderita diabetes melitus.
Namun untuk identitas dari pemilik kaki tersebut belum didapat polisi.
Sementara, pihak kepolisian baru meminta keterangan dari tiga orang saksi.
"Sementara tiga saksi," kata Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.
Sedangkan CCTV yang berada di sekitar lokasi, yakni tepatnya CCTV masjid Jami' An Ni'mah masih terus didalami.
"Masih kita dalami," pungkas Iman.
Potongan Tubuh Jatuh dari Apartemen
Setelah kejadian di Tangsel, tiga hari kemudian atau pada Senin (22/3/2021) siang, warga di Jalan Pedurenan Masjid Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia.
Potongan tubuh manusia diduga terjatuh dari apartemen.
Saksi mata bernama Yuliani (31) mengatakan, potongan tubuh yang ditemukan adalah kaki manusia.
"Tiba-tiba jatuh saja itu kaki. Suaranya kayak ledakan," kata Yuliani di lokasi.
Baca juga: Terungkap Identitas Potongan Tubuh di Apartemen Ambassador, Korban Melompat dari Lantai 23
Baca juga: Penuturan Warga Lihat Potongan Tubuh Jatuh dari Apartemen, Dibarengi Suara Ledakan Dikira Bom
Saat ditemukan, Yuliani menyebut potongan kaki manusia itu sudah hancur.
"Saya kira awalnya bom. Nggak tahunya daging kaki berceceran," ujar dia.
Di lokasi berbeda, tepatnya di basement apartemen, warga menemukan potongan tubuh lainnya yaitu kepala dan badan korban.

Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan potongan tubuh manusia di Apartemen Ambassador, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (22/3/2021).
Dari olah TKP tersebut didapatkan fakta bahwa potongan tubuh manusia yang ditemukan merupakan korban bunuh diri.
"Jadi korban diduga bunuh diri dari lantai 23 Apartemen Ambassador," kata Yogen kepada wartawan di lokasi.
Yogen menjelaskan, korban merupakan berjenis kelamin laki-laki berinisial A berusia 27 tahun.
Korban melompat dari balkon apartemen di lantai 23 dan membentur beton di lantai enam hingga bagian tubuhnya terpisah menjadi dua bagian.
"Bagian pahanya mental keluar, sementara yang lainnya ada di dalam," ujar Yogen.