Sisi Lain Metropolitan

Menengok Suasana Pasien Rawat Inap di Pengobatan Patah Tulang Haji Naim, Maestro Pijat dari Cipete

Pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim tak hanya menyediakan jasa pijat saja, melainkan ada juga ruangan rawat inap bagi pasien

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suasana di tempat pengobatan alternatif Haji Naim pada Rabu (17/3/2021). Pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim tak hanya menyediakan jasa pijat saja, melainkan ada ruangan rawat inap bagi pasien 

Namun, jumlah pasien yang datang terus bertambah membuat Naim melebarkan tempat pengobatannya. Selain itu, ada juga yang butuh perawatan inap.

Suasana di tempat pengobatan alternatif Haji Naim pada Rabu (17/3/2021).
Suasana di tempat pengobatan alternatif Haji Naim pada Rabu (17/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Akhirnya, rumahnya dijadikan balai pengobatan alternatif patah tulang dan rawat inap sampai sekarang.

Balai itu beralamat di Jalan MPR III Dalam No. 24, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

"Dulu kadang kan kalau pasien yang harus rawat inap dibawa ke dalam rumah. 'Wah kalau begini enggak ngena nih'. Padahal ini khusus rumah, jadi kita bikin tempat penginapan pasien," tambahnya.

Minyak asli Cimande

Ciri khas dari pengobatan patah tulang Haji Naim adalah pemakaian minyak khas dari Cimande.

Minyak itu ibarat obat mujarab untuk menyembuhkan patah tulang.

Pergelangan tangan kiri Sri (cadar hitam) diperban usai diurut di pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3/2021).
Pergelangan tangan kiri Sri (cadar hitam) diperban usai diurut di pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Sanusi menjelaskan minyak Cimande di antaranya terbuat dari minyak kelapa dan tebu.

Minyak itu didatangkan langsung dari Cimande.

"Nanti ada yang nganter dari Cimande. Enggak kita buat sendiri. Nanti di sini baru kita campur lagi," lanjutnya.

Bila sudah tiba, minyak itu akan ditambahkan putih telur. Sanusi beralasan penggunaan putih telur dipercaya bisa mengencangkan tulang.

"Nanti menyerap ke dalam buat ngencengin. Kayak dipasang gips," lanjutnya.

Pembuatan minyak Cimande secara massal, cerita Sanusi, juga tak bisa sembarang waktu. 

Ia mencontohkan di hari-hari besar biasanya minyak tersebut dibuat banyak.

"Enggak setiap hari dibikin, biasanya ya ada Maulid Nabi baru bikin. Kalau Maulid bikin banyak," jelasnya.

Ada amalan yang harus dilakukan kala membuat minyak Cimande seperti berpuasa dan berdoa.

Baca juga: Sempat Memanas Saling Dorong, Mobil Komando Aparat Kepolisian Putar Asmaul Husna Cairkan Suasana

"Iya harus puasa dalam pembuatannya. Kan kita minta Allah. Ada puasa, Dzikir, doa juga" tambahnya.

Selain minyak yang khas, pengobatan Haji Naim juga menggunakan batang bambu dan potongan kardus sebagai penyangga tulang yang patah.

Dulu, ia sempat menggunakan kulit waruk sebelum menggunakan bambu. Namun, kulit tersebut sudah sulit ditemukan.

Tak pasang tarif

Haji Naim sempat berpesan kepada keturunan yang meneruskan jasa pijat patah tulang agar tidak memberikan tarif kepada pasien.

Pasien membayar jasa pijat seikhlasnya saja. 

"Sebetulnya dari dulu begitu. Kalau emang orang enggak ada, enggak usah ngasih enggak apa-apa," katanya.

Suasana teras pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3/2021).
Suasana teras pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Pasiennya pun tak hanya berasal dari warga Jakarta saja. Banyak juga orang daerah yang datang ke pengobatan ini. Rata-rata, Sanusi dan pemijat lainnya meladeni sekitar 100 orang per hari bahkan bisa lebih.

Nama Haji Naim pun telah menggema sampai menembus mancanegara. 

"Dari luar juga ada. Dari Amerika, Singapura, Malaysia. Orang Afrika juga ada. Orang Singapura terbang sengaja menginap di hotel memang pengen ke sini," ucapnya.

Pengobatan alternatif ini kini diteruskan oleh anak cucu Haji Naim. Haji Naim yang meninggal pada tahun 1981 itu berpesan agar pengobatan ini terus dilestarikan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved