Antisipasi Virus Corona di DKI
1,3 Juta Warga DKI Jakarta Sudah Divaksin Covid-19, Wagub Ariza: Insya Allah Semua Selesai
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza menyebut sebanyak 1,3 juta warga ibu kota telah divaksin Covid-19. Vaksinasi tahap 1 dan 2 sudah berjalan sejak Februari
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Sebagai penyintas Covid-19, Anies Baswedan wajib menunggu tiga bulan atau sekira 90 hari untuk mendapatkan vaksin.
"Alhamdulillah saya sudah melewati masa perawatan karena covid tuntas, 28 Desember 2020. Jadi, tiga bulan kemudian berarti 28 Maret ini (bisa divaksin)," kata Anies, saat diwawancarai awak media, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Anies Baswedan Dilirik Anak Muda Jadi Presiden, Wagub Ariza: Berlebihan, Pilpres Masih Lama
"Karena itu, insyaAllah sesudah lewat tiga bulan, 28 besok saya akan tes," lanjutnya.
Jika suhu badan Anies Baswedan masih tinggi, mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan ini pun akan memeriksanya ke dokter.
"Jika hasilnya menunjukkan antibodi masih tinggi, saya akan konsultasi dokter," ucap dia.
"Jika bisa dilaksanakan vaksinasi, saya langsung ikut program vaksinasi. Jadi, saya juga akan ikut di sini (Balai Kota Jakarta)," tutup Anies.
Diketahui, para penyintas Covid-19 dapat mengikuti vaksinasi setelah tiga bulan sempat dinyatakan positif.
Namun, penyintas Covid-19 juga wajib mengabarkan kondisinya lebih lanjut dengan dokter.
Jika benar-benar dinyatakan sehat, penyintas Covid-19 dapat mengikuti vaksinasi.
Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.200 Vaksin Covid-19 Bagi Jurnalis
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyediakan 5.200 jatah vaksin Covid-19 untuk wartawan dan pekerja media.
Adapun pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Balai Kota Jakarta mulai 24 Maret hingga 8 April 2021 mendatang.
Adapun kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Dewan Pers.
"Kami bersyukur, alhamdulillah, hari ini dimulai program bersama untuk vaksinasi bagi teman-teman wartawan dan media," ucap Anies, Rabu (24/3/2021).
Anies menyebut, pekerja media menjadi prioritas pada tahap kedua vaksinasi lantaran tuntutan profesi yang menyebabkan mereka memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.