Kebijakan Anies Sepeda Boleh Masuk Gerbong MRT Dikritik, Wagub Ariza Klaim Tidak Akan Mengganggu

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan sepeda non lipat masuk gerbong kereta MRT menuai pro dan kontra.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Akun Instagram MRT Jakarta
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan uji coba fasilitas sepeda nonlipat di MRT Jakarta. Ia tiba di Stasiun Lebak Bulus Grab sekitar pukul 06.30 WIB. Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa sepeda masuk MRT menuai polemik. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan sepeda non lipat masuk gerbong kereta MRT menuai pro dan kontra.

Tak sedikit pihak-pihak yang menentang kebijakan tersebut lantaran khawatir bakal mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza bereaksi. Ia pun menepis kekhawatiran tersebut.

Menurutnya, kebijakan ini tak akan mengganggu penumpang lainnya lantaran ada pembatasan-pembatasan yang dibuat Pemprov DKI.

"Kebijakan itu dibatasi jamnya, tidak pada jam-jam sibuk," ucapnya saat ditemui di Balai Kota, Jumat (26/3/2021).

Selain itu, politisi Gerindra ini menyebut, sepeda non lipat hanya boleh masuk di gerbong terakhir rangkaian MRT.

"Jumlahnya juga sangat dibatasi," ujarnya singkat.

Dengan demikian, kebijakan ini bisa mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat.

Tidak hanya menguntungkan pesepeda, kebijakan ini juga tetap memberikan rasa nyaman bagi pengguna MRT lainnya.

"Insya Allah kebijakan ini memberikan dukungan pada semua warga. Jadi sekali lagi, pengguna MRT tidak akan terganggu," kata dia.

Sebelumnya, politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperbolehkan sepeda non lipat masuk gerbong kereta MRT.

Ia pun menyebut, kebijakan ini dibuat Anies hanya untuk mengakomodasi kepentingan segelintir kelompok masyarakat.

"Saya tidak melihat kebijakan ini pro rakyat. Sebaiknya semua kebijakan diperhitungkan baik-baik buat kepentingan seluruh masyarakat, bukan kepentingan sekelompok orang," ucapnya, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Arogansi Pria di Bekasi Ngamuk Robohkan Rambu Lalu Lintas, Adu Mulut Hingga Dilaporkan ke Polisi

Baca juga: Aksi Saling Dorong Terjadi Jelang Sidang Lanjutan Rizieq Shihab di PN Jakarta Timur

Baca juga: Terbangun Dengar Suara Teriakan Minta Tolong, Salmi dan Keluarga Selamat dari Kebakaran di Matraman

Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun merasa aneh dengan kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Anies Baswedan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved