Bom di Makassar

Buntut Bom Bunuh Diri Makassar, Pengamat Teroris Imbau Polri Awasi Migrasi Orang dari Negara Ini

Pengamat teroris, Al Chaidar, meminta Pemerintah dan Polri mewaspadai migrasi orang dari luar ke dalam negeri.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Y Gustaman
Istimewa via Tribun Timur
Mobil milik mantan anggota DPRD Luwu, Sul Arrahman melintas di Jalan Kajoalalido, Makassar atau Gereja Katedral beberapa saat sebelum ledakan bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Pengamat teroris, Al Chaidar, meminta Pemerintah dan Polri mewaspadai migrasi orang dari luar ke dalam negeri.

Hal ini buntut dari aksi bom bunuh diri pasangan suami istri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

“Harus diwaspadai adalah perpindahan orang dari Jolo (Filipina) ke Indonesia, Turki ke Indonesia," ucap Al Chaidar, Senin (29/3/2021).

"Tanda ini gerakan ideologi transnasional sehingga harus diwaspadai migrasi orang tersebut,” ia menambahkan.

Al Chaidar menjelaskan, Makassar ditargetkan kelompok teroris ini karena merupakan satu di antara sejumlah kota besar di Indonesia.

Baca juga: Bersarang di Serang Baru Bekasi, Satu Terduga Teroris Diringkus Densus 88

“Makassar dijadikan tempat karena salah kota besar di Indonesia selain Medan, Surabaya, dan Jakarta,” terang dia.

“Selain itu juga ada kemungkinan mereka melakukan serangan ke kota Palembang dan kota besar lainnya seperti Jogjakarta dan Semarang,” timpalnya lagi.

Gegana Brimob Polda Metro Jaya saat proses evakuasi benda diduga bom yang ditemukan depan rumah Ketua KAMI Ahmad Yani di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021)
Gegana Brimob Polda Metro Jaya saat proses evakuasi benda diduga bom yang ditemukan depan rumah Ketua KAMI Ahmad Yani di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021) (Istimewa)

Terakhir, Al Chaidar berujar bahwa bom yang digunakan pelaku di Makassar kemungkinan bukan bom panci, melainkan bom pipa.

“Kemungkinan bukan, ini bom daya ledak rendah lalu eksplosive tapi mungkin ini menggunakan pipa bukan panci,” ungkap dia.

Baca juga: Dentuman Terdengar Dari Dalam Rumah Terduga Teroris di Bekasi, Barang Bukti Bom Dimusnahkan

Baca juga: Dua Persamaan Terungkap di Lokasi Terduga Teroris Kabupaten Bekasi dan Condet

Baca juga: Baim Wong Dapat Surat dari Bocah Kelas 6 SD, Memohon Agar Sang Ayah Diberi Pekerjaan: Tolong Om

Sederet Fakta Bom Bunuh Diri di Makassar

Berikut ini fakta terbaru terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Teka teki identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar mulai terkuak. 

Baca juga: Jadi CPNS BPS Setelah Lulus, Berapa Gaji dan Tunjangan Kinerja Lulusan Kedinasan STIS?

Keduanya diketahui merupakan pasangan suami istri yang belum lama menikah. 

Diketahui sebelumnya, terduga pelaku bom bunuh diri ada dua orang yakni laki-laki dan perempuan.

Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. Tribun Timur/Sanovra Jr
Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam.(Tribun Timur/Sanovra Jr)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved