Ibu Hamil di Ciracas Kena Peluru Nyasar
Polisi Duga Pelaku Penembakan Ibu Hamil Kader Jumantik di Ciracas dari Jarak Jauh
Pelaku diduga menembak Anah (41), ibu hamil warga RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, dari jarak jauh.
Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
Kini, warga dibuat bingung dengan jenis peluru yang bersarang di paha kanan kader jumantik tersebut.
Dari hasil operasi pengangkatan proyektil oleh tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Jumat (26/3/2021) lalu, peluru yang bersarang diduga peluru tajam.
Ketua RT 09/RW 09 Achmad Joko Haryanto mengatakan informasi tersebut berdasar pernyataan suami Anah.
Sang suami korban sempat diperlihatkan proyektil hasil operasi tim dokter RS Polri Kramat Jati.
"Kata suaminya pelurunya lancip, tajam. Keterangannya cuman dikasih lihat sebentar," ungkap Joko di Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021).
"Habis itu proyektilnya dikasih dokter ke polisi, mungkin buat barang bukti," Joko menambahkan.
Kabar jenis peluru ini membuat warga takut, karena November 2020, Demin Sitinjak (69), warga RT 09/RW 09 lain juga terkena peluru tajam.
Kasus penembakan terhadap Sitinjak juga terjadi di rentan waktu yang sama dengan Anah, tepatnya sekira pukul 09.06 WIB.
Baca juga: Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Pria dan Wanita, Jasadnya Ada yang Hancur hingga Nempel di Motor
Baca juga: FAKTA Bom di Gereja Katedral Makassar: Pelaku 2 Orang, 20 Orang Luka-luka, Polisi Beberkan Ini
Saat itu Demin Sitinjak sedang duduk di teras rumahnya lalu mendengar suara letupan.
Jarak rumah Sitinjak dengan lokasi Anah tertembak sekitar 500 meter atau masih di Jalan Kampung Baru I. Bedanya suara letupan didengar Demin Sitinjak nyaring.

Sementara ini perkembangan hasil penyelidikan dari polisi belum ada lagi.
"Tapi memang pas Bu Anah dirawat itu banyak polisi datang. Termasuk tanya ke saya ada warga sekitar punya senjata api," ujarnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan angkat bicara.
Ia mengatakan belum dapat memastikan jenis peluru yang mengakibatkan Anah mengalami pendarahan cukup parah.
Alasannya hasil uji balistik proyektil peluru yang dikirim jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur ke Puslabfor Polri belum keluar.