Sopir Bus di Terminal Tanjung Priok Keluhkan Larangan Mudik: Anak-Istri Mau Makan Apa?
Kebijakan larangan mudik dari Pemerintah Pusat pada Lebaran 2021 di tengah pandemi Covid-19 terus mendapat keluhan berbagai pihak.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kebijakan larangan mudik dari Pemerintah Pusat pada Lebaran 2021 di tengah pandemi Covid-19 terus mendapat keluhan berbagai pihak.
Salah satu yang bakal terdampak ialah para sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang setiap tahunnya sebelum pandemi merebak selalu disibukkan antar jemput penumpang di momen Lebaran.
Keluhan soal larangan mudik juga terlontar dari sopir bus AKAP di Terminal Bus Tanjung Priok.
Keli Setiawan (38), salah satu sopir bus, mengaku kebijakan ini sangat memberatkannya.
Menurut Keli, Lebaran tanpa mudik sama saja mematikan pemasukan para sopir bus AKAP.

Apalagi, kebijakan serupa sudah pernah berdampak kepada para sopir bus di masa pandemi tahun 2020 lalu.
"Wah kalau itu pandemi, tahun kemarin aja nggak ada mudik, masa tahun sekarang nggak ada mudik? Berat lah, anak istri mau makan apa?," keluh Keli saat ditemui di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/3/2021).
Baca juga: 3 Bom Diledakkan di Dekat Kediaman Terduga Teroris di Condet: Suara Dentuman Keras
Baca juga: Terungkap, Peran 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi dan Condet: Ada 5 Bom Aktif Siap Ledak
Baca juga: Mercy Halangi Pemadam, Pengemudi Langsung Lakukan Ini ke Mobil Mewahnya saat Rumah Didatangi Polisi
Keli berharap pemerintah memberikan solusi kepada para pekerja di bidang transportasi yang setiap tahunnya melayani penumpang di momen Lebaran.
Terlebih ketika momen Lebaran bakal memberikan pemasukan lebih kepada para sopir bus.
"Iya (dapat rezeki lebih). Biasanya kan momen Lebaran itu pas ramai-ramainya," ucap Keli.
Keluhan dari agen bus
Kebijakan larangan mudik juga memunculkan respons kekecewaan dari agen bus di Terminal Bus Tanjung Priok.
Larangan mudik dinilai sangat merugikan pengusaha bus. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 ini, keuntungan mereka juga merosot drastis.
Amini (50), pegawai Agen Bus Malam Bejeu di Terminal Bus Tanjung Priok, memberikan komentarnya terkait larangan mudik ini.