Bom di Makassar

Istri Pelaku Bom Makassar Diduga Hamil 4 Bulan, Pengamat Ungkap Motivasi & Peran Wanita saat Beraksi

Pengamat terorisme Nasir Abbas menganalisa mengenai keterlibatan wanita saat beraksi melakukan teror.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TV One
Nasir Abbas Ungkap Motivasi & Peran Wanita saat Beraksi 

"Ya ada pepatah kalau kita jodoh di dunia, kenapa gak jodoh di surga juga. Kalau kita bisa mati syahid, kenapa istri tak bisa juga? Hal ini menjadi motivasi wanita untuk mau melakukannya," papar Nasir Abbas.

Baca juga: Hotman Paris Kaget Desiree Tarigan Tak Punya Aset Atas Namanya 20 Tahun Nikah: Gak Pernah Minta?

Nasir menegaskan, pelaku biasanya meyakinkan pasangannya untuk ikut menebar teror dengan cara yang amat lembut.

Menurut dia, daripada berpisah di dunia, lebih baik mereka membangun keluarga di Surga secara bersama-sama.

Meski demikian, tak semua istri diberitahu pasangannya mengenai aksi tersebut.

Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA.
Detik-detik ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 WITA. (TribunMakassar/Istimewa)

"Banyak istri yang juga terkadang gak mengetahui," aku Nasir Abbas.

Bahkan, Nasir menuturkan, panci kompresor yang digunakan para pelaku hanyalah sebagai wadah.

Baca juga: Denny Darko Terawang Asmara Billy Syahputra dan Memes Prameswari, Bakal Nikah Tahun Ini?

Namun, dari wadah panci tersebut mereka berharap dapat menimbullan daya ledak besar yang di dalamnya dimasukan beragam jenis bahan peledak dan partikel pelengkap lain.

"Sering kali kelompok ini menggunakan panci. Karena panci kompresor ini mereka harap dapat memberikan ledakan tinggi pada saat bom itu meledak," imbuh Nasir Abbas.

Pamit Sebelum Beraksi

Pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, sempat pamit ke kedua orangtuanya sebelum melakukan aksinya.

Bahkan, ia sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.

Dalam surat itu, ia mengatakan, bahwa ia pamit dan siap untuk mati syahid.

Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan, Senin (29/3/2021).

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Listyo.

Pelaku bom bunuh diri ada dua orang yakni, berinisial L dan YSF.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved