Bom di Makassar
Tinggalkan Ibu dan Adiknya, Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Nikah dengan Perempuan Pilihan Teroris
Ketua RW 1 Jl Tinumbu I, Keluharan Bungaejayya, Kecamatan Bontoala, bernama Hamka menceritakan kehidupan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.
Tak ingat surga ada di telapak kaki ibu, Lukman sering kali menegur keras ibunya, jika melakukan ritual adat, seperti barasanji.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Baca juga: Geledah Rumah Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, Tim Gegana Pakai Alat Canggih hingga Tuai Sorotan
Lanjutnya, perselisihan Lukman dan ibunya berakhir, saat Lukman dan istrinya memilih meninggalkan rumah.
Lukman tega meninggalkan ibu dan adik perempuannya demi wanita yang baru ia kenal.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digrebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Lukman dan YSF pelaku menikah sekira enam bulan lalu.
Listyo menambahkan keduanya dinikahi oleh teroris bernama Rizaldi yang kini sudah ditangkap pihak kepolisian.
"Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan, dinikahkan oleh Rizaldi, yang beberapa waktu lalu telah ditangkap," ungkap Listyo.
Ketua RW Mengaku Kasihan dengan Ibu Lukman
Ia mengaku, saat berita pemboman gereja tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah Lukman.
"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja, ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, disitu kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.

Baca juga: Tahan Pelaku Bom Gereja Katedral di Depan Gerbang, Satpam Ini Beberkan Kesaksiannya
Atas kejadian ini, pihak RT dan RW pun telah mengimbau kepada masyarakat sekitar, untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Ia mengaku, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini, bahkan ia merasa iba dengan ibu dan adik Lukman.
Baca juga: Cegat Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, Satpam Terluka Bajunya Bersimbah Darah: Saya Tahan Dia