Teroris Serang Mabes Polri

Jadi Pelaku Penyerangan Mabes Polri, Orangtua ZA Baru Tahu Kehidupan Anaknya: Pasti Ada yang Ngajak

Orangtua ZA M Ali dan Sutini mengaku terkejut anaknya bisa menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribunjakarta/TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
ZA pelaku penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) - Orangtua ZA M Ali dan Sutini mengaku terkejut anaknya bisa menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Orangtua ZA M Ali dan Sutini mengaku terkejut anaknya bisa menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Kehidupan ZA baru diketahui M Ali dan Sutini setelah melihat media sosial pribadinya.

Kedua orangtua ZA meyakini aksi yang dilakukan anaknya tersebut atas dasar ajakan dan perintah orang lain.

Keduanya barus menyadari ZA terpapar paham radikal ISIS setelah membuka akun instagram putrinya tersebut.

Tetangga ZA, Tiuria Gultom (56) mengatakan setelah mendengar kejadian penyerangan di Mabes Polri yang membuat ZA meninggal dunia, para tetangga bertakziah ke rumah pelaku yang terletak di Gang Taqwa, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Saat bertakziah, Tiuria mengaku sempat bertemu dengan kedua orang tua ZA.

Tiuria, tetangga ZA saat diwawancara di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021)
Tiuria, tetangga ZA saat diwawancara di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Ketika itu kata Tiuria, terlihat wajah ayahnya M Ali dan ibunya Sutini begitu terpukul dengan kejadian tersebut.

"Kepada kami tetangganya mereka mengaku sangat kaget dan terpukul. Mereka tidak menyangka anaknya bisa melakukan tindakan seperti itu," ujar Tiuria kepada wartawan.

Baca juga: Teh Ninih Berencana Gugat Balik Aa Gym, Pencabutan Gugatan Cerai Membingungkan:Padahal Sudah Talak 3

Baca juga: Sedang Tidur Pulas, Alat Kelamin Pria Ini Dipotong dan Dibuang Pacarnya ke Toilet karena Cemburu

Baca juga: PESAN Menohok Kuasa Hukum Rizky Febian, Minta Teddy Bisa Bedakan Aset Putra Bungsu Sule & Warisan

Kepada Tiuria, ayah ZA, M Ali mengatakan anaknya berprilaku seperti biasa-biasa saja sebelum kejadian.

Pun selama ini ZA dikenal sebagai anak pendiam dan tidak banyak tingkah.

Orang tua Zakiah baru sadar anaknya terpapar paham radikalis usai memeriksa instagram putri bungsunya setelah kejadian penyerangan di Mabes Polri Rabu (1/4/2021).

"Kata mereka (orang tua Zakiah) saat buka instagram itulah mereka baru tahu semuanya. Disitulah kaget mereka itu," katanya.

Pun termasuk dengan kartu keanggotaan klub menembak yang diunggah ZA di akun instagramnya.

Selama ini, ZA tidak pernah bercerita bahwa ia sempat mengikuti kelas menembak di sebuah klub.

Sehingga kata Tiuria, kepada tetangga, ayah ZA yakin bahwa ada yang mengajak anaknya hingga nekat menyerang Mabes Polri.

"Kata ayahnya pasti ada yang mengajak aksi ke Mabes Polri itu. Tidak mungkin tidak ada yang mengajak," ujarnya.

Namun kedua orang tua ZA juga belum mengetahui darimana dan sejak kapan anaknya mulai terpapar paham radikal.

Baca juga: Baim Wong Kena Semprot Nagita Slavina, Ngidam Ibunda Kiano Belum Terpenuhi: Mau Nyari Dimana?

Para tetangga yakin bahwa paham radikal yang dipegang ZA itu bukan berasal dari lingkungan keluarga atau tempat tinggal ZA.

Sebab kata Tiuria, selama ini keluarga ZA tampak normal seperti keluarga pada umumnya.

Ibunya Sutini aktif mengikuti kegiatan arisan, pengajian, dan kerap bersosialisasi dengan tetangga.

Pun dengan ayah ZA, M Ali juga rutin berkumpul dengan tetangga dan selalu mengikuti kegiatan yang digelar RT dan RW.

Diketahui sebelumnya ZA (25) melakukan penyerangan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.

ZA membawa senjata api dan menembakannya ke arah polisi yang berjaga di markas polisi tersebut.

Akibat aksinya, ZA menerima tindakan tegas terukur oleh sejumlah aparat polisi yang berjaga di Mabes Polri hingga akhirnya meregang nyawa.

ZA Diduga Selipkan Pistol di Pinggang Saat Serang Mabes Polri

Polisi masih mendalami di mana terduga teroris Zakiah Aini menyimpan senjata apinya saat menyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, senjata api tersebut diduga disimpan di balik pakaian yang dikenakan Zakiah.

"Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal duni," ucap Rusdi pada Kamis (1/4/2021).

"Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya entah di pinggang atau di mana ya," imbuh dia.

Polisi masih mendalami senjata api yang digunakan Zakiah saat menyerang Mabes Polri.

Baca juga: Ma, Zakiah Keluar Sebentar Kata ZA Pamit Sebelum Serang Mabes Polri, Keluarga Berniat Lapor Polisi

"Sedang di dalami itu (jenis senjata terduga teroris)," ujar dia.

Mabes Polri mengakui kebobolan ketika terduga teroris Zakiah Aini (25) menerobos masuk dan membawa senjata api.

M Ali, ayah ZA, saat menemui kerabatnya di rumah Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).
M Ali, ayah ZA, saat menemui kerabatnya di rumah Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Zakiah bahkan melepaskan tembakan sebanyak enam kali ke arah polisi di Kompleks Mabes Polri.

"Itu kenyataannya memang lolos dari penjagaan. Ya ini sedang didalami sampai lolos seperti itu," kata Rusdi.

Baca juga: Penyerang Kediaman Ketua PA 212 Berjumlah Empat Orang, Aksinya Terekam CCTV

Baca juga: Sikap Penyerang Mabes Polri Selama Kuliah Dikenang Teman, Di-DO Kampus hingga Jadi Teroris Lone Wolf

Baca juga: Keinginan Paula yang Hamil Anak ke-2 Belum Dikabul, Nagita Slavina Langsung Teriaki Baim Wong: Kok?

Oleh karena itu, Rusdi menuturkan Polri bakal melakukan audit terkait sistem pengamanan.

Audit pengamanan itu tidak hanya dilakukan di Mabes Polri, tapi juga di seluruh markas kepolisian.

"Makanya tetap kita lakukan audit masalah pengamanan."

Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan di Sejumlah Gereja

"Kita liat dari hasil audit apabila ditemukan kekurangan kelemahan ini akan kita perbaiki ya, mudah-mudahan hari ini sudah," ujar dia.

Menurut dia, pengamanan markas kepolisian tidak hanya di Mabes Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Terminal Kargo, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (4/2/2021).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Terminal Kargo, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (4/2/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Tapi seluruh wilayah markas kepolisian.

"Tentunya pengamanannya akan lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan," tambahnya.

Zakiah masuk melalui pintu belakang dan seolah-olah menjadi bagian dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

"Yang bersangkutan, ZA, datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan daripada pelayanan Polri," kata Rusdi.

Saat masuk dari pintu belakang Mabes Polri, petugas pos jaga telah memeriksa sesuai prosedur.

"Pemeriksaan yang tentunya telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk pengamanan di markas-markas polri khususnya di Mabes Polri," ujar dia.

Ia memastikan Zakiah merupakan pelaku tunggal atau lone wolf saat menyerang Mabes Polri.

"Dugaan keras ini lone wolf, artinya atas inisiasi sendiri, dan yang bersangkutan melakukan sendiri," ucap Rusdi.

Baca juga: Bongkar Mafia Tanah, Polda Banten Terima Penghargaan, Ini Kata Kapolda

Baca juga: Mengapa Teroris Bisa Masuk ke Mabes Polri? Polisi Duga Pelaku Sembunyikan Senjata Api di Tempat Ini

Meski demikian, lanjut Rusdi, Polri akan mendalami jika ada jaringan teroris di belakang aksi penyerangan Zakiah.

"Densus tetap mendalami jika ada keluarga atau jaringan di balik aksi ZA," tutur dia.

Tiuria Gultom sempat berbincang dengan ayah ZA, M Ali.
Tiuria Gultom sempat berbincang dengan ayah ZA, M Ali. (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Keluarga Sempat Ingin Buat Laporan

ZA yang pamit keluar rumah tapi tak kunjung kembali membuat keluarga ingin membuat laporan ke polisi.

Gadis 25 tahun ini sempat izin ke orang tuanya untuk keluar rumah.

"Ma, Zakiah keluar sebentar," ucap Zakiah kala itu.

Hal ini diketahui lantaran satu di antara warga, Tiuria Gultom, sempat berbincang dengan ayah ZA, M Ali.

Sambil memegang sajadah, M Ali terlihat berbincang serius dengan Tiuria.

"Tadi cerita soal Zakiah aja. Kata bapaknya, Zakiah sempat pamit ke ibunya dan bilang seperi itu," katanya di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

M Ali mengatakan kondisi anaknya yang sakit-sakitan, membuatnya kian khawatir. Apalagi ZA sudah pamit dari pagi dan hingga siang belum kembali ke rumah.

Baca juga: Innalillahi wa innailaihi raijun Ucap Ali Ceritakan Putrinya ZA, Sang Kakak Azan di Makam

"Dia mau lapor itu kirain putrinya itu engga pulang. Ternyata pukul 09.00 WIB kemarin itu sempat ngasih tahu ke orang tuanya pergi sebentar. Nah itu pamitnya sama orang tuanya," ucap Tiuria.

Upaya demi upaya terus dilakukan oleh pihak keluarga, termasuk menghubungi nomor telepon ZA.

Keluarga terduga teroris Mabes Polri saat menjawab pertanyaan dari petugas Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021).
Keluarga terduga teroris Mabes Polri saat menjawab pertanyaan dari petugas Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Sayangnya, lantaran nomor telepon ZA yang kerap berganti membuat usaha sia-sia.

"Engga jadi lapor, itu kalau dia engga pulang setelah 24 jam baru dia lapor polisi. Kan pamit ke ibunya. Ternyata sorenya dia sudah dapat kabar gitu," paparnya.

Hingga kepergian anak bungsunya, M Ali bercerita masih tak percaya bila kejadian tersebut diperbuatnya seorang diri.

M Ali menduga ada orang lain yang terlibat di balik penyerangan anaknya ke Mabes Polri.

"Iya memang benar. Kami sebagai warga sekitar pun tidak percaya."

"Katanya ada orang yang menuntun dia ada yang bawa dia, bapaknya bilang gitu. Karena anak seperti itu masih labillah ketika diajak, ya dia mau," ungkapnya.

Sementara untuk keterlibatan anaknya sebagai anggota Perbakin sudah ditepiskan oleh M Ali.

"Menembak? Engga tahu bapaknya, kegiatan di luar itu sama sekali bapaknya tidak tahu, orangtua, keluarganya tidak tahu,"

Baca juga: Penjagaan di Gereja Katedral Jakarta Diperketat, Mobil Rantis hingga Aparat Bersenjata Disiagakan

Sehingga bukti keterlibatan ZA yang tergabung dalam klub menembak bernama Basis Shooting Klub, dijelaskan M Ali didapatkan dari media sosial anaknya.

"Tidak, itu semua didapat dari Instagram. Dapat mereka itu semua kalau beliau itu sudah begitu," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Orangtua Baru Sadar Zakiah Aini Terpapar Paham Radikalisme Setelah Mengecek Akun Instagram-nya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved