Harga Daging dari RPH Masih Tinggi, Pedagang Turun Omzet Capai 50 Persen Sejak 6 Bulan Silam

Sejumlah pedagang masih mengeluhkan harga daging sapi dari rumah potong hewan (RPH) yang mengalami kenaikan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Lapak penjual daging sapi di Pasar Baru, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021).  

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Sejumlah pedagang masih mengeluhkan harga daging sapi dari rumah potong hewan (RPH) yang mengalami kenaikan.

Hal ini mempengaruhi penurunan omzet capai 50 persen sejak kurang lebih enam bulan silam.

Iswandi (40) misalnya, pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi ini tidak bisa berbuat banyak ketika harga beli daging RPH tak kunjung turun.

"Turun omzet 50 persen, saya enggak bisa sembarangan naikin (harga jual daging sapi), kalau naikin Rp10 ribu saja, enggak ada yang beli," tuturnya.

Pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021). 
Pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021).  (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Baca juga: Harga Daging Sapi Diprediksi Meroket Jelang Bulan Suci Ramadan Hingga Idulfutri 1442

Dia menuturkan, harga beli daging sapi dari RPH saat ini berada di kisaran Rp97.000 sampai Rp100.000 per kilogram.

Harga itu lanjut dia, jauh dibanding normal yang berada di kisaran Rp85.000 per kilogram. 

Jika dihitung, omzet penjualan tentu menurun karena harus menutupi modal beli barang dari RPH.

Apalagi barang dari RPH dihitung bukan daging utuh, satuan beli dihitung berupa karkas atau daging bertulang.

"Agak tekor (rugi), saya beli paha (dari RPH) misal harga normalnya Rp85.000 per kilogram, sekarang saya belinya aja Rp97.000, dijual Rp120.000 per kilogram," tuturnya.

Kondisi ini kata Iswandi, sudah berlangsung sejak Oktober 2020 lalu, dia menghitung sudah mengalami penurunan omzet hampir setengah tahun terakhir.

"Sejak Oktober (2020). Sudah hampir setengah tahun, yang sempat demo itu (mogok dagang), tapi enggak ngaruh malah naik terus," tegas dia.

Melonjaknya harga beli daging sapi dari RPH menurut dia, berkaitan dengan pasokan sapi Australia yang dinilai langka, serta harga kurs dollar yang kian menjauh dari rupiah.

"Ini kan barang sapi Australia, pasokan langka, kalau dollar naik ya harga naik," ucapnya.

Pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021). 
Pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021).  (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Adapun jelang memasuki Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriyah, harga daging sapi di Pasar Baru Bekasi masih di angka Rp120.000 per kilogram.

Kenaikan menurut Iswandi, kemungkinan akan terjadi saat memasuki puasa hingga menjelang Lebaran Idulfutri 1442 Hijriyah.

"Kalau puasa kemungkinan naik Rp120.000 sampai Rp130.000 per kilogram, kalau pas lebaran paling sekitar Rp130.000 sampai Rp140.000 per kilogram," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved