Sempat Menolak, Kini Warga Kebon Pala Sambut Baik Konsep Renovasi Rumah Panggung

Ketua RT 13/RW 04 Sanusi mengatakan konsep rumah panggung setinggi 3,5 meter yang digunakan dalam renovasi awalnya sempat mendapat penolakan

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Tampak proses renovasi permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir Kali Ciliwung yang dibangun berkonsep rumah panggung, Jakarta Timur, Senin (5/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Konsep rumah panggung dalam renovasi rumah warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur korban banjir luapan Kali Ciliwung menuai pro kontra.

Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta menolak konsep rumah panggung dalam renovasi rumah warga RT 13/RW 04 dan RT 11, RT 06/RW 05 karena dianggap tak menyelesaikan masalah banjir.

Ketua RT 13/RW 04 Sanusi mengatakan konsep rumah panggung setinggi 3,5 meter yang digunakan dalam renovasi awalnya sempat mendapat penolakan karena dianggap tidak lazim.

"Awalnya warga pada menolak karena dibikin rumah panggung. Waktu itu tim dari Bazis DKI pertama meninjau lokasi bulan Oktober 2020. Lalu awal Maret 2021 mulai ada rapat sama warga," kata Sanusi di Jakarta Timur, Senin (5/4/2021).

Namun seiring berjalannya waktu dan sosialisasi yang dilakukan Pemprov dan Bazis DKI Jakarta warga RT 13/RW 04 yang permukimannya berada dekat bantaran Kali Ciliwung setuju.

Peletakan batu pertama renovasi rumah warga dimulai pada Rabu (31/3/2021) dengan melibatkan sejumlah pekerja bangunan, PPSU, personel Sudin Bina Marga, Sudin SDA, hingga TNI.

"Sekarang sudah tidak ada yang menolak. Malah menyambut baik sekali, senang dengan adanya dibedah rumah seperti ini. Di wilayah RT 13 ada 32 yang direnovasi, 18 dibedah total jadi rumah panggung," ujarnya.

Sementara 14 warga RT 13/RW 04, sembilan rumah warga RT 11, RT 06/RW 05 Kelurahan Kampung Melayu lainnya dibedah tampak atau renovasi yang dilakukan tidak menyeluruh.

Merujuk informasi dari pihak Bazis dan Pemprov DKI Jakarta, Sanusi menuturkan target renovasi 18 rumah warganya menjadi rumah panggung rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 2021.

"Warga yang rumahnya direnovasi total kondisinya sudah rusak parah karena banjir. Memang di sini setiap bulan ada banjir. Selama renovasi mereka pindah, dikasih Rp 500 ribu per bulan sama Bazis untuk biaya menyewa kontrakan," tuturnya.

Sukandi (56), satu warga RT 13/RW 04 yang rumahnya direnovasi total dengan konsep rumah panggung mengaku tidak keberatan dengan rumah konsep diusung Bazis dan Pemprov DKI Jakarta.

Menurutnya selama warga tidak mengeluarkan uang dan hasil renovasi bagus mereka menyambut baik konsep rumah panggung sebagai siasat menghadapi banjir luapan Kali Ciliwung.

"Kalau saya sih enggak menolak dijadikan rumah panggung, yang penting gratis saja. Malah ada warga yang mengajukan rumahnya direnovasi tapi ditolak karena kondisi rumah enggak terlalu rusak," kata Sukandi.

Sukandi menuturkan proses pengajuan renovasi menjadi rumah panggung yang dilakukan juga mudah, cukup menyerahkan fotokopi KK (kartu keluarga) dan KTP kepada pihak Bazis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved