Orangtua Meninggal, Kisah Kakak Beradik Bertahan Hidup Meski Beras Kadang Tak Ada

Kisah pilu kakak beradik di Bali ditinggal meninggal orangtuanya. Mereka bertahan hidup mengandalkan pemberian dari keluarga dan orang lain.

Tribunnews
Ilustrasi Anak. Kisah pilu kakak beradik di Bali ditinggal meninggal orangtuanya. 

Ditambahkan, tiga anak yatim piatu merupakan KK miskin.

Mereka mendapat bantuan dari pemerintah berupa program keluarga harapan (PKH) sejak kedua orang tuanya masih ada.

Beberapa hari kemarin, kata Andi, ketiga anak yatim piatu ini mendapat bantuan dari Relawan Komunitas Peduli Bali, Provinsi Bali.

Dari relawan memberikan sembako berupa beras, mie, dan kebutuhan lainya.

Atap rumah serta dindingnya yang rusak diperbaiki oleh Relawan Komunitas Peduli Bali.

Diberikan tempat tidur, hingga kebutuhan yang dibutuhkannya. Rencana adik I Ketut Pait akan disekolahkan oleh Komunitas.

"Saya sebagai sepupunya bersyukur dengan bantuan tersebut. Ni Komang Desi yang semula jualan di Denpasar sekarang berhenti karena kebutuhan adiknya terpenuhi," kata Gede Andi.

Baca juga: Kisah Seorang Pria Kumpulkan 300 Ribu Tiket Wahana Bermain Selama 1 Tahun, Ditukar dengan Handphone

Baca juga: Duka Gadis di Medan Banting Tulang Demi 3 Adiknya, Orangtuanya Tewas Kecelakaan Maut

Saat ini kondisi rumahnya sudah layak ditempati, tidak rusak seperti sebelumnya.

Koordinator Relawan Komunitas Peduli Bali, Gede Wirya, mengaku sempat memberi bantuan sembako dan memperbaiki rumah ketiga bocah yatim piatu.

Rencananya, para donatur yang tergabung di Komunitas Peduli Bali akan menanggung biaya sekolah mereka.

Harapannya mereka tidak sampai putus sekolah.

Bayangkan diusia yang baru 13 tahun, I Ketut Pait harus menjalankan tugas orang dewasa untuk kakak serta adiknya.

Memasak, menyabit rumput, mengerjakan pekerjaan rumah hingga menjaga adiknya.

Kakak kedua Ni Komang Desi terpaksa jualan karena di kampung mereka tak punya pekerjaan.

"Tubuhnya kurus seperti kurang gizi. Saat kami temui mereka lagi makan nasi dengan sambal bawang (tanpa cabai). Menurut pengakuannya, mereka terbiasa makan nasi hanya dengan sambal, bahkan hanya makan nasi putih. Jarang sekali mereka makan sayur beserta daging," jelas Gede Wirya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Pilu Tiga Bersaudara Yatim Piatu Asal Karangasem, Biasa Hanya Makan Nasi Putih Tanpa Lauk Pauk,

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved