Prostitusi Online Bertarif Tinggi Terbongkar: Bayarannya Dolar Amerika Hingga Bisa Dibawa ke Jakarta

Kasus prostitusi online bertarif tinggi dibongkar Satreskrim Polresta Mataram. PSK kerap dibayar dengan mata uang dolar Amerika Serikat.

Tribun Manado
Ilustrasi Prostitusi Online. Kasus prostitusi online bertarif tinggi dibongkar Satreskrim Polresta Mataram. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MATARAM - Kasus prostitusi online bertarif tinggi dibongkar Satreskrim Polresta Mataram.

Pekerja Seks Komersial (PSK) kerap dibayar dengan mata uang dolar Amerika Serikat.

NM (27) yang berperan sebagai muncikari ditangkap.

Ia tercata sebagai warga Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.

NM bukan muncikari sembarangan karena tarif kencan anak buahnya terbilang tinggi.

Pria hidung belang harus merogoh kocek mencapai Rp 3,5 juta untuk sekali kencan layanan short time.

Bahkan NM dan anak buahnya kerap dibayar menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat untuk dibawa ke luar daerah.

"Ada yang memesan untuk dibawa ke luar daerah. NM sebagai muncikari mendapat USD 400. Sedangkan perempuan atau korban mendapat bayaran USD 500. Itu untuk sehari," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Senin (5/4/2021).

PROSTITUSI ONLINE: Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, menunjukkan terduga pelaku dan barang bukti, dalam keterangan pers, Senin (5/4/2021)
PROSTITUSI ONLINE: Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, menunjukkan terduga pelaku dan barang bukti, dalam keterangan pers, Senin (5/4/2021) (Dok. Polresta Mataram Via Tribun Lombok)

Anak buah NM juga bisa dibawa pemesan ke luar daerah seperti DKI Jakarta.

Pemesan menanggung biaya perjalanan dan akomodasi.

"Semua ditanggung pemesan. Setelah selesai bayarannya langsung diserahkan ke anak buahnya," tambahnya.

Kasus tersebut terungkap Senin, (29/3/2021) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita.

Saat itu, NM memerintahkan anak buahnya berinisial NH (23) melayani pemesan di salah satu hotel di Kota Mataram.

NH lalu meluncur ke hotel yang disediakan pemesan.

Prostitusi lalu terjadi sekitar jam 01.30 Wita dan kepolisian tiba di lokasi.

“Kami langsung melakukan olah TKP. Ada beberapa benda yang diamankan. Ada selimut dan alat kontrasepsi," tuturnya.

PROSTITUSI ONLINE: Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, menunjukkan terduga pelaku dan barang bukti, dalam keterangan pers, Senin (5/4/2021).
PROSTITUSI ONLINE: Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, menunjukkan terduga pelaku dan barang bukti, dalam keterangan pers, Senin (5/4/2021). (Dok. Polresta Mataram Via Tribun Lombok)

Pengembangan langsung dilakukan dengan mendatangi kos yang ditempati NM.

Petugas mendapatkan sejumlah struk atau bukti transfer yang diduga hasil pelacuran perempuan.

“Ini struknya cocok dan sama dengan struk transfer yang kami temukan di hotel," katanya.

Dengan keterangan saksi dan bukti yang didapati petugas. NM ditetapkan sebagai tersangka.

Dia diduga menyediakan layanan prostitusi. Melanggar pasal 296 KUHP dan atau pasal 506 KUHP dengan ancaman 1 tahun empat bulan penjara.

”Pengembangan masih kami upayakan. Kami harap NM bisa koperatif sehingga bisa meringankan beban dia juga,’’ harapnya.

Baca juga: Banyak Peminat Bikin Mahasiswi Jakarta Jadi Muncikari di Lombok, Anak Buahnya Sudah Layani 37 Pria

Baca juga: Janda Muda Tak Bisa Tahan Nafsu, Cari Sosok Pria untuk Diajak Bercinta di Rumah: Minta Bantuan Ibu

NM memasang tarif Rp 3,5 juta untuk anak buahnya sekali kencan.

Dari bayaran itu, NM mendapat imbalan Rp 1,6 juta.

Sedangkan anak buahnya menerima bayaran Rp 1,9 juta sekali kencan.

”Setelah anak buahnya tiba di hotel. Dia transfer Rp 1 juta dulu. Nanti setelah selesai main ditransfer Rp 900 ribu. Pemesan itu mentransfer dulu ke NM baru nanti dikasi ke anak buahnya yang melayani pemesan,’’ jelas Kadek.

NM memiliki tiga anak buah yang siap melayani pemesan. Tarif ketiganya juga sama Rp 3,5 juta.

”Semakin banyak atau semakin sering ada yang memesan. Semakin banyak juga dapatnya,’’ terang Kadek.

Dalam sesi keterangan pers, NM hanya tertunduk di depan petugas.

Sambil terbata, dia mengaku tidak ada pejabat yang memesan layanannya.

Dia mengaku tidak pernah menawarkan anak buahnya kepada pemesan.

”Orang yang sudah saya kenal yang menghubungi saya. Minta dicarikan orang. Itu saja,’’ katanya, singkat.

Baca juga: Cerita Awal Mula Tukang Sol Sepatu Sampai Penjahit Turun Menurun di Kolong Flyover Jatinegara

Baca juga: 85 Sekolah di DKI Jakarta Bakal Dibuka, Pembelajaran Tatap Muka Dibatasi 3-4 Jam: Berikut Daftarnya

Baca juga: Dipukuli Hingga Dilempari Batu oleh Montir Bengkel Buat Perilaku Bocah Tunarungu ke Adiknya Berubah

Kasus Lain

Mahasiswi Jadi Muncikari

DITANGKAP: Tiga orang terduga pelaku prostitusi online hotel berbintang di Kota Mataram, saat diperiksa tim Polda NTB, Selasa (6/4/2021).
DITANGKAP: Tiga orang terduga pelaku prostitusi online hotel berbintang di Kota Mataram, saat diperiksa tim Polda NTB, Selasa (6/4/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

CT (25) mahasiswi asal Jakarta Timur menjadi muncikari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

CT masih berstatus sebagai seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi.

Tim Polda NTB juga menangkap dua wanita lainnya berinisial DT (24) dan NA yang berasal Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Kedua diduga merupakan korban yang ditawarkan CT kepada lelaki hidung belang melalui MiChat.

Diketahui, jaringan prostitusi online di hotel berbintang beroperasi di Kota Surabaya dan Bali sebelum beroperasi di Kota Mataram.

Tapi karena pasar di dua kota tersebut sedang sepi, mereka eksodus ke Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Karena Surabaya sepi, Bali juga tidak terlalu ramai (permintaan), ada temannya beri informasi di sini (Lombok) banyak," kata Kanit III Asusila Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB Ipda Baiq Dewi Yusnaini, di sela-sela pemeriksaan, Selasa (6/4/2021).

Dalam Operasi Pekat Rinjani 2021, tim Ditreskrimum Polda NTB membongkar praktik prostitusi pada salah satu hotel berbintang di Kota Mataram, Senin (5/4/2021), pukul 22.00 Wita.

Baiq Dewi menjelaskan, ketiga orang tersebut sebelumnya tidak saling kenal.

Mereka baru bertemu dan berkenalan di Bali saat dugem di hiburan malam.

CT mendapat kabar dari temannya sesama pekerja seks komersial, di Lombok permintaan dari lelaki hidung belang sedang ramai.

Setelah itu mereka bertiga janjian datang ke Kota Mataram cari pelanggan.

Tanggal 31 Maret 2021, CT yang diduga sebagai mucikari terlebih dahulu datang ke Kota Mataram.

Baru tanggal 2 April, DT dan NA menyusul ke Kota Mataram dan menginap di hotel berbintang tersebut.

"Karena di sini banyak permintaan," katanya.

Para pelanggan memesan layanan prostitusi secara online melalui aplikasi MiChat.

Meski baru beroperasi lima hari, namun mereka mendapatkan banyak pelanggan.

Total ada 37 lelaki hidung belang yang telah mereka layani.

"Satu orang sudah melayani 16 pelanggan, satu hari dia bisa melayani 5 orang," ungkap Baiq Dewi.

Soal harga, kata Baiq Dewi, tergantung kesepakatan antar mereka. Tarif berhubungan badan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,6 juta.

"Yang memesan orang-orang di sekitar sini," ujarnya.

Mengenai siapa saja lelaki hidung belang yang memesan, kepolisian masih mendalami.

Kasus tersebut masih terus dikembangkan Polda NTB. Termasuk para pihak yang terlibat dalam prostitusi online tersebut. (*)

Berita Lain Soal Prostitusi

Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Polresta Mataram Bongkar Prostitusi Online, Tarif Sekali Kencan Rp 3,5 Juta, .

Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Sebut Pasar Prostitusi di Surabaya dan Bali Sepi, Mucikari Esek-esek Eksodus ke Mataram,

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved