Penangkapan Terduga Teroris
Terduga Teroris Belajar Tekbal di Abah Popon, Bagaimana Hukum Ilmu Kebal menurut MUI, Haramkah?
Ilmu kebal jadi perbincangan usai pengakuan terduga teroris yang mengaku mempelajari hal tersebut.Lantas bagaimanakah tanggapan MUI.
TRIBUNJAKARTA.COM, SUKABUMI - Ilmu kebal jadi perbincangan usai pengakuan terduga teroris yang mengaku mempelajari hal tersebut ke seorang bernama Abah Popon di Sukabumi, Jawa Barat. Lantas bagaimanakah tanggapan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Diketahui, dalam video permohonan maafnya, para terduga teroris menyebut mereka mempelajari ilmu kebal sebagai bagian dari pengamanan.
Mereka menemui seseorang bernama Abah Popon yang tingal di kawasan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat untuk mempelajari ilmu kebal.
Namun sampai saat ini sendiri keberadaan Abah Popon yang disebut para terduga teroris masih misterius.
Camat Cibadak Lesto Rosadi mengaku tak tahu apakah ada nama Abah Popon di wilayahnya.
Menanggapi akan adanya ilmu kebal yang tengah ramai jadi perbincangan, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Oman Komarudin mengatakan, jangan terlalu mempercayai ilmu tersebut.
Baca juga: Ada Hawa Setan Kata Kakek yang Cabuli Cucu Sampai Tewas, Korban Infeksi hingga Merambat ke Ginjal
"Kalau ilmu-ilmu begitu bisa-bisa saja, cuma kita jangan terlalu mempercayai.
Itu kalau istilah agama namanya Istijraj, ihanah atau sihir. Sebab sesuatu kejadian diluar kemampuan manusia itu ada enam," ujarnya via telepon, Senin (5/4/2021).
Dia lantas menjelaskan enam kemampuan manusia yang dimaksud.
"Pertama irhas, kedua mukjizat, ketiga Karamah, keempat ma'unah, kelima sihir atau istidraj, nomor keenam ihanah," paparnya.
Baca juga: Nissa Sabyan Muncul ke Publik Usai Dugaan Perselingkuhan dengan Ayus, Jadi Bridesmaid di Pernikahan
Baca juga: Video Detik-detik Siklon Tropis atau Badai Kejora Mengamuk di Nusa Tenggara Timur
Baca juga: Misteri Abah Popon Asal Sukabumi yang Ditemui Terduga Teroris untuk Ilmu Kebal, Ini Nama Aslinya?
"Yang dua itu (Mukjizat, red) memang itu semata-mata pemberian Allah saja ya tanpa melalui belajar, Allah memberikan karena ladang amalnya.
Kalau yang dua itu (sihir, istidraj, red) dipelajari, karena itu ilmu-ilmu kebal itu ya buat apa," katanya.
Oman pun mengutip sebuah ayat Alquran dalam surat As-Syams ayat 8 yang berbunyi "Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha", yang berarti maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (QS. As-Syams: 8).
"Ya ilmu kebal itu, sebab gini, dalam Alquran, Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha, jadi orang kalau niatan jelek akan lebih didahulukan ijabahnya ketimbang orang baik," jelas Oman.
"Jadi kalau orang baik meminta itu banyak cobaan-cobaannya, tapi kalau orang jahat maka Allah akan lebih memprioritaskan tanpa banyak cobaan, jadi kalau mereka punya ilmu itu ini, ya memang ada. Cuma itu memang diluar garis agama," terangnya.
Sosok Abah Popon
Nama Abah Popon jadi perbincangan usai disebut-sebut dalam video pengakuan yang dilontarkan para terduga teroris yang telah ditahan Densus 88.
Dalam video pengakuan itu, para terduga teroris membeberkan alasannya melakukan teror hingga rencananya meledakan bom maupun penyerrangan di sejumlah lokasi.
Selain itu, ada juga pengakuan dari mereka yang mengaku sempat meminta ilmu kebal dari seseorang bernama Abah Popon di Sukabumi.
Pengakuan itu salah satunya disampaikan terduga teroris Bambang Setiono.
Dalam videonya, Bambang mengaku pernah belajar ilmu kebal di wilayah Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat kepada Abah Popon.
Dia mengaku tiga kali menemui Abah Popon bersama terduga teroris lain yang telah ditangkap.
Adapun Bambang adalah terduga teroris yang ditangkap dalam satu rangkaian di lokasi Bekasi dan Condet, Jakarta Timur pada Senin (29/3/2021) atau sehari setelah terjadinya bom di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam video pengakuannya, dia mengaku sudah merencanakan sejumlah aksi teror.
Mulai dari rencananya menyerang SPBU, menyerang warga keturunan Tionghoa hingga melakukan aksi bila terjadinya kerusuhan saat terjadi demonstrasi.
Dia juga mengaku pernah merencanakan aksi teror kepada personel kepolisian.
Rencana tersebut dibahas bersama sejumlah jamaahnya yang kini juga telah tertangkap.
Salah satunya adalah rencana penyiraman air keras terhadap pesonel kepolisian yang bertugas.
"Saya ikut mengetahui rencana pelemparan air keras Habib Husein Hasmy kepada petugas kepolisian," kata Bambang dalam video pengakuan yang tersebar di kalangan awak media.
Tak hanya itu, dia juga merencanakan untuk melakukan pelemparan bom molotov kepada personel kepolisian.
Bambang turut terlibat dalam penunjukan eksekutor yang bakal bertugas melemparkan bom molotov.
"Mengetahui penunjukan sebagai tim eksekutor untuk penyerangan bom lempar kepada anggota kepolisian bersama Jeri, Ahmad Junaidi, Malik, Jati, Noval, Ipul, dan laskar FPI," ucap dia dalam video pengakuannya yang beredar, Minggu (4/4/2021).
Bambang Setiono mengakui terlibat dalam aktivitas yang diduga sebagai tindak pidana teroris di Jakarta-Bekasi.
Selain merakit bom, dia mengaku merencanakan dalam penyerangan terhadap orang dan toko milik warga keturunan.
Dalam video itu, awalnya dia mengaku sebagai salah satu simpatisan FPI sejak Desember 2020 lalu.
"Saya Bambang Setiono mengaku bahwa menjadi simpatis FPI sejak awal Desember 2020. Bergabung majelis Latif Alyasin," kata Bambang.
Dalam videonya, terduga teroris Bambang Setiono sempat menyebut nama yang diduga nama asli dari Abah Popon.
Hal itu saat dia mengakui pernah mempelajari ilmu tekbal di Sukabumi, Jawa Barat.
"Melakukan pertemuan sebanyak 3 kali di Cibadak Sukabumi di Ahmad Dimiyati alias Abah Popon bersama Habib Husein Hasni, Zulaimi Agus, Jati, Jeri Junaidi, Ipul, Novan, Malik, Habib Aljufri, Asep Komara, Angga Putra untuk mengisi ilmu kebal," ujar dia.

Tak hanya Bambang, Ahmad Junaidi terduga teroris yang ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri juga mengakui pernah meminta ilmu tekbal kepada Abah Popon.
"Adapun pengajuan mengajak kami para jamaah pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga jaga keamanan diri masing-masing," bebernya.
”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus, terduga teroris yang juga telah diamankan.
”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.
Zulaimi Agus mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Husein Hasny, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati juga diisi ilmu kebal.
"Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi sebagai pembekalan persiapan aksi," ucap Wiloso.
Sebagian artikel ini disarikan dari tribunjabar.id dengan judul Terduga Teroris Mengaku Belajar Ilmu Kebal di Sukabumi, Ini Kata MUI Kabupaten Sukabumi