Pembelajaran Tatap Muka
Semangat dan Antusias, Melihat Lebih Dekat Siswa SMKN 32 Jakarta Hari Pertama Belajar Tatap Muka
Bagaimana rasanya mengikuti pembelajaran tatap muka pertama kalinya selama Pandemi Covid-19, di SMKN 32 Jakarta, Rabu (6/4/2021).
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Raut wajah serius tampak terlihat dari siswa siswi di masing-masing kejuruan, saat mengikuti pembelajaran tatap muka pertama kalinya selama pandemi Covid-19, di SMKN 32 Jakarta, Rabu (6/4/2021).
Sekolah menengah kejuruan yang berlokasi di Tebet ini, menjadi salah satu sekolah piloting di Jakarta Selatan yang melaksanakan ujicoba pembelajaran tatap muka per hari ini.
Sebanyak 3 rombongan belajar, melaksanakan pembelajaran tatap muka yangmana setiap rombongan hanya diisi oleh maksimal 12 siswa saja.
Baca juga: Varian Baru Corona Virus Eek Ditemukan di Jakarta, Wagub Ariza Minta Bandara Diperketat
Diantaranya jurusan Tata Boga, Tata Busana, dan Perhotelan.
Ujicoba pembelajaran tatap muka ini disambut dengan semangat dan antusias siswa di SMKN 32 Jakarta.
"Respon anak-anak macam-macam. Tapi tadi begitu tiba di sekolah, mereka ini kan kebetulan kelas 10, mereka belum kenal sama sekali, bahkan mungkin juga baru masuk ke kelas ini. Karena kebetulan diizinkan juga oleh orangtua, mereka sangat antusias. Mereka senang masuk sekolah," kata Kepala Sekolah SMKN 32 Jakarta Komariah, Rabu (6/4/2021).
Baca juga: Curahan Hati Seorang Ibu saat Anaknya Sekolah Online: Kalau Susah, Orangtua Tanya Siapa?
Ada sejumlah aturan yang diberlakukan selama proses ujicoba pembelajaran tatap muka tersebut.
Salah satunya, keputusan bersedia mengikuti pembelajaran ini dikembalikan kepada orangtua.
Jauh sebelum tatap muka digelar, para orangtua terlebih dahulu diminta untuk membuat surat pernyataan terkait disetujui atau tidak sang anak mengikuti belajar tatap muka.
Apabila tidak disetujui, maka siswa dapat mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah.
Adapun dari total keseluruhan siswa di SMKN 32 Jakarta, sebanyak 80 persen orangtua murid telah menyetujui.
Sementara 20 persen lainnya, belum bisa karena ada beberapa alasan.
Baca juga: Tak Khawatir, Orangtua Murid Ini Bahagia Putrinya Belajar di Sekolah Besok: Sumpah Senang Banget
Seperti adanya penyakit komorbid, atau karena adanya kekhawatiran ditengah pandemi Covid-19.
"Itu tidak bisa kita paksa," imbuhnya.