DKI Jakarta Tutup 3 Terminal Jelang Lebaran, Wagub Ariza: Mudik Bisa Virtual 

Pemprov DKI Jakarta bakal menutup pelayanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di tiga terminal jelang lebaran 2021.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2021) - Pemprov DKI Jakarta bakal menutup pelayanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di tiga terminal jelang lebaran 2021. 

Ketiga terminal itu ialah Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, dan Terminal Kampung Rambutan.

Baca juga: Pengelolaan TMII Diambil Alih Negara, Pekerja: Semoga Kesejahteraan Lebih Diperbaiki

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menerangkan, penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik lebaran 2021.

"Untuk larangan mudik memang pembahasan terakhir di Jakarta dari empat terminal yang saat ini difungsikan sebagai terminal AKAP itu rencananya hanya Terminal Pulo Gebang. Selebihnya tidak ada pelayanan AKAP," ucapnya, Rabu (7/4/2021).

Meski Terminal Pulo Gebang tetap beroperasi, masyarakat tak bisa begitu saja keluar dari ibu kota.

Masyarakat yang tidak memiliki kebutuhan mendesak untuk keluar kota pun tidak akan diizinkan berangkat mudik.

"Pelayanan AKAP terminal Pulo Gebang akan sangat selektif, apakah terkait dengan keperluan mendesak. Misalnya kedukaan, ada yang sakit, dan seterusnya," ujarnya di gedung DPRD DKI.

"Jadi itu akan sangat selektif sekali," sambungnya.

Terkait mekanisme proses seleksi penumpang di Terminal Pulo Gebang ini, Syafrin menyebut, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

Sebab, pemerintah pusat yang nantinya bakal mengeluarkan aturan terkait pembatasan bagi penumpang bus AKAP.

Baca juga: Pengelolaan TMII Diambil Alih Negara, Pekerja: Semoga Kesejahteraan Lebih Diperbaiki

"Kami harapkan dalam waktu tidak lama peraturan ini akan terbit, sehingga sebelum masa larangan mudik kami bisa sosialisasikan secara masif kepada masyarakat," tuturnya.

"Jadi masyarakat bisa memahami urgensi larangan mudik yang diambil dari pemerintah," tambahnya menjelaskan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved