Sepak Bola di Kota Bekasi Tak Berkembang, Eks Persija Nuralim Sedih:Talenta Banyak, Tapi Miskin Dana
Legenda Timnas Indonesia dan Persija Jakarta Nuralim mengaku sedih dengan kondisi sepak bola di Kota Bekasi. Ia aktif di Askot PSSI Bekasi saat ini
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Legenda Timnas Indonesia dan Persija Jakarta Nuralim mengaku, sedih dengan kondisi sepak bola di Kota Bekasi.
Nuralim semenjak gantung sepatu dari dunia sepak bola 2011 lalu, aktif di beberapa elemen daerah seperti Askot PSSI Kota Bekasi dan Sekolah Sepak Bola (SSB) di wilayah setempat.
"Saya pulang ke Bekasi dengan tujuan ada perbaikan sepak bola di kota Bekasi, tapi saya agak miris," kata Nuralim di Bekasi, Kamis (8/4/2021).
Menurut dia, kepedulian insan sepak bola di Kota Bekasi sangat minim.
Padahal, talenda muda asal Kota Patriot cukup memiliki potensi.

"Kepedulian insan sepak bola yang ada di Kota Bekasi ini minim sekali, talenta-talenta pemain muda di Kota Bekasi sebenarnya banyak cuma satu miskin dana," tegasnya.
Dia berharap, para pemangku kepentingan atau pecinta sepak bola dapat turut berkontribusi dalam membangun sepak bola di Kota Bekasi.
Baca juga: Nemu Rp 10 Juta di Jalan, Sopir Truk di Solo Pilih Mengembalikannya: Saya Bayangkan Ada Diposisi Itu
Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Jakarta Timur Dilarang Buka saat Ramadan
Baca juga: Niat Pasang Susuk Demi Balikan dengan Pacar, Bocah di Kendal Malah Diperkosa Ayah Sahabatnya
"Saya mau ada kepedulian dari para pejabat yang ada di Kota Bekasi atau pengusaha-pengusaha di Kota Bekasi atau yang benar-benar mereka yang gila sama sepak bola dan peduli akan prestasi sepak bola di Kota Bekasi," tegasnya.
Aktivitas Nuralim di Luar Sepak Bola
Selain itu, Nuralim mengaku memiliki kesibukan lain di luar sepak bola. Dia belakangan ini merintis usaha jasa perparkiran.
Legenda Persija Jakarta ini rupanya memiliki beragam kesibukan setelah gantung sepatu pada 2011 silam.
Nuralim yang lahir di Bekasi dikenal sebagai sosok pemain yang cukup tangguh, namanya harum ketika aktif sebagai penggawa sepak bola di era 1990-an hingga 2000-an awal.
Apalagi ketika membela skuat Macan Kemayoran, Nuralim yang didapuk sebagai kapten mampu membawa tim ibu kota juara Liga Indonesia di musim 2001.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Jabodetabek, 1 Wilayah di Jakarta Bakal Diguyur Hujan Petir Jumat 9 April 2021
Baca juga: Desiree Tarigan: Apakah Masuk Akal Saya Selingkuh?
Nama-nama seperti Bambang Pamungkas, Anang Maruf, Budiman Yunus, Luciano Leandro, Imran Nahumamury, merupakan tandem pria berjuluk Jabrik merengkuh trofi kala itu.
Usai sukses di dunia sepak bola, Jabrik lalu kembali ke kota asalnya, Bekasi.
Dia kemudian membangun relasi dengan stakeholder setempat hingga diberikan tempat sebagai pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di Pemerintah Kota Bekasi.
"Sekarang kesibukan abang wara-wiri, jadi sekarang abang ini posisi masih di pemkot atau apa," ungkap Nuralim sambil tertawa saat dijumpai di Bekasi, Kamis (8/4/2021).
Selain itu, Nuralim mengaku memiliki kesibukan lain di luar sepak bola. Dia belakangan ini merintis usaha jasa perparkiran.
Usaha jasa perparkiran ini dibangun dengan cara, menyediakan layanan pengelolaan dan operator parkir otomatis untuk gedung.
"Abang punya perusahaan perparkiran yang Sekarang sudah berjalan di bekasi utara tepatnya di salah satu rumah sakit di sana," ucapnya.
Sebagai legenda sepak bola, dunia kulit bundar tentu saja tidak bisa lepas dari keseharian pria yang pernah membela Timnas Indonesia tersebut.
Nuralim hingga kini, masih tercatat sebagai anggota Askot PSSI Kota Bekasi.
"Abang ya buat bantu-bantu sepak bola di kota bekasi khususnya tim askot PSSI Kota Bekasi," ucapnya.
Masih di dunia sepak bola, Nuralim juga masih aktif menjabat sebagai direktur teknik dari beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Bekasi.
"Saya kebetulan direktur teknik SBB di Kota Bekasi jadi Nuralim ini milik SSB yang ada di Kota Bekasi jadi gak tertuju pada satu SBB jadi keseluruhan jadi kaya semacam kucing keliling," tuturnya sambil tersenyum.
Saat Persija Jakarta bermarkas di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Nuralim juga didapuk menjadi salah satu panpel.
Baca juga: Alumni Kartu Prakerja Masih Bisa Dapat Bantuan Rp 10 Juta, Siapkan Syarat dan Simak Caranya
Dugaan Penipuan
Eks pemain Timnas Indonesia dan Persija Jakarta berinisial Nuralim, selanjutnya ditulis NA, dilaporkan ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan penipuan.
NA sekarang diketahui menjabat sebagai pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, dia diduga melakukan penipuan bersama rekan sesama pegawai berinisal RS.
NA dan RS dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota pada, Senin (1/3/2021) dengan Nomor LP/601/K/III/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Dalam surat laporan itu, NA dan RS diketahui terlibat dalam praktik percaloan rekrutmen pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkot Bekasi.
Korban pelapor bernama Sudjono hendak memasukkan anaknya bernama Ajie Fadillah menjadi TKK, dia membayar uang senilai Rp35 juta agar lolos.
Tetapi, hingga waktu yang dijanjikan pada 2020 silam, Ajie tak kunjung dipanggil untuk bekerja. Bahkan hingga saat ini, janji tersebut urung telaksana.
Baca juga: Nemu Rp 10 Juta di Jalan, Sopir Truk di Solo Pilih Mengembalikannya: Saya Bayangkan Ada Diposisi Itu
"Waktu itu diminta Rp50 juta, tapi baru dibayar Rp35 juta dulu, sisanya dibayar kalau sudah lolos jadi TKK," ungkap korban bernama Ajie saat dikonfirmasi.
Sampai pada waktu yang dijanjikan, Ajie tak kunjung dipanggil untuk mengikuti seleksi masuk TKK apalagi bekerja di salah satu instasi kedinasan Pemkot Bekasi.
"Saya sempat tanya pas 2020, alasannya waktu itu karena corona jadi belum ada kepastian yang jelas," ucapnya.
Akhirnya sebelum dilaporkan ke polisi, Ajie sempat kembali menagih kepastian kepada RS dan NA. Tetapi, keduanya malah berdalih bahwa, SK (Surat Keputusan) sudah keluar.
"Saya dikirimin foto SK-nya tapi enggak jelas blur fotonya, dia (RS) bilang mau minta lagi ke NA tapi sampai sekarang enggak ada kepastian," tegasnya.
Akui Terima Uang
Nuralim, sebelumnya disebut NA mengakui, praktik percaloan rekrutmen pegawai TKK memang ada, dia sebagai pegawai Pemkot Bekasi terlibat dalam pusaran tersebut.
"Abang akui, jadi abang ini sebagai alat aja kalau disebut mediator, mediatorlah kasarnya begitu (calo rekrutmen TKK)," kata Nuralim.
Mantan palang pintu pertahanan skuat Persija Jakarta era 1996 hingga 2000-an awal ini menegaskan, soal uang masuk yang diminta dari calon pegawai TKK juga benar adanya.
Dia bahkan mengakui, menandatangani serah terima uang biaya masuk calon pegawai TKK yang mencapai puluhan juta.
Pria yang akrab disapa Jabrik ini mengatakan, uang tersebut kemudian diserahkan ke seorang bernama Esa yang menjadi calo rekrutmen TKK Pemkot Bekasi.
"Menyangkut istilah abang ada penipuan, di sini abang memang mengakui bahwa abang menerima calon TKK dengan tanda terimanya abang di kwitansi atau apa," katanya.
Berniat Damai, Janji Kembalikan Uang
Setelah dilaporkan ke polisi, Nuralim berjanji akan mengembalikan uang milik calon Tenaga Kerja Kontrakan (TKK) yang melaporkannya atas tuduhan penipuan.
Baca juga: Kebakaran Hebat Terjadi di Pasar Kambing Tanah Abang
Baca juga: ASN Bakal Kena Sanksi Bila Nekat Mudik Saat Lebaran 2021, Berikut Aturannya
"Pribadi abang, abang mau mengembalikan uang calon TKK yang bernana Ajie Fadillah, itupun juga bukan dari abang sendiri tapi juga dari RS," kata Nuralim, Rabu (7/4/2021).
Dia mengaku, proses pengembalian uang nantinya akan dilakukan secara bertahap sambil pihak pelapor Ajie Fadillah dapat menerima itikad baik untuk penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
"Entah itu diterima atau tidak, kita mohon maaf kita mungkin baru bisa ada (setengahnya), sambil nanti bisa dibacarakan secara kekeluargaan," tuturnya.