Penangkapan Terduga Teroris

Warga Sebut DPO Terduga Teroris di Pasar Minggu Anggota FPI

Jerry kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terduga teroris yang diburu Densus 88 Anti Teror Polri.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
surya/davidyohanes
Polisi berjaga di rumah mertua N, terduga teroris di Tulungagung. Warga Sebut DPO Terduga Teroris di Pasar Minggu Anggota FPI 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Yusuf Iskandar alias Jerry (53), warga RT 10/RW 01 Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, disebut sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).

Jerry kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terduga teroris yang diburu Densus 88 Anti Teror Polri.

"Setahu saya dia (Jerry) FPI," kata Ketua RT setempat bernama Taufik Umar (57) saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/4/2021) malam.

Meski begitu, Umar mengatakan di wilayahnya bukan cuma Jerry yang bergabung dengan FPI.

Menurut Umar, cukup banyak warganya yang memiliki fanatisme terhadap Muhammad Rizieq Shihab.

"Banyak lah anak-anak sini. Kalau saya lihat mereka, mereka itu lugu-lugu, alim-alim. Kalau dikatakan fanatisme dengan HRS, memang sih luar biasa ya. Kayak aksi 212, 411, termasuk saya ikut," ujar dia.

Hingga kini, nama Jerry masih tercatat sebagai warga RT 10/RW 01 Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Namun, Umar memastikan bahwa Jerry sudah sangat lama tidak lagi tinggal di Jati Padang.

"Dia warga saya memang, tapi sudah sangat lama tidak tinggal di sini. Tapi KK (Kartu Keluarga)-nya masih KK sini," kata Umar.

Penampakan rumah terduga teroris yang digerebek Densus 88 Anti Teror Polri di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (7/4/2021).
Penampakan rumah terduga teroris yang digerebek Densus 88 Anti Teror Polri di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (7/4/2021). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Namun, Umar menambahkan, mayoritas keluarga Jerry masih berdomisili di Jati Padang.

"Memang keluarga besarnya masih di sini, itu di atas di Jalan Kenanga sana," ujar dia.

Umar yang menjabat sebagai Ketua RT sejak 2017 mengaku tidak mengetahui keberadaan Jerry saat ini.

"Dia sudah pindah, sampai sekarang saya nggak tahu alamat pasnya di mana gitu ya," tutur Umar.

Sejak Selasa (6/4/2021) malam, informasi terkait DPO terduga teroris itu sudah tersebar ke Whatsapp Group warga.

"Saya kan ada grup masjid, grup karang taruna. Mereka tanya, 'ini bang Jerry ya? Iya warga saya'. Saya bilang gitu," kata Umar.

Umar mengungkapkan, mayoritas warganya tidak menyangka Jerry masuk dalam DPO terduga teroris

"Ya mereka heran. Ya Allah. Langsung pada kaget kan, nggak nyangka. Ada juga yang bilang mudah-mudahan tidak apa-apa. Kalau saya cuma bilang kasihan," ucap dia.

Ia mengatakan pihak keluarga Jerry belum memberikan klarifikasi terkait informasi DPO terduga teroris tersebut.

"Saya juga belum tanya, tadinya kepikir juga mau ke sana. Tapi khawatir juga saya, takut dikira ikut campur atau apa," ujar Umar.

Sementara itu, Umar menyebut rumah yang sebelumnya ditempati Jerry sudah dijual. Hanya saja, ia mengaku tidak tahu kapan Jerry menjual rumahnya.

"Iya betul (rumah Jerry) sudah dijual, sudah ditempati orang lain sekarang," kata Umar. 

Sebelumnya, Mabes Polri mengumumkan tiga nama yang masuk dalam DPO Densus 88.

Ketiganya adalah Yusuf Iskandar alias Jerry, Nouval Farisi (35), dan Arif Rahman Hakim (47).

Nouval tercatat sebagai warga Tanjung Barat, Jagakarsa. Sedangkan Arif adalah warga Petukangan Selatan, Pesanggrahan.

Baca juga: Jerry Masuk DPO Terduga Teroris, Warga Tidak Menyangka: Ya Allah

Baca juga: Keberadaan DPO Terduga Teroris Jerry Masih Misterius, Rumah di Pasar Minggu Sudah Dijual

Baca juga: ASN yang Nekat Mudik Siap-siap Turun Pangkat Bahkan Bisa Dipecat Tidak Hormat

Penampakan rumah terduga teroris

Densus 88 Anti Teror Polri menggerebek rumah kontrakan yang ditempati terduga teroris di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (6/4/2021).

Pantauan TribunJakarta.com pada Rabu (7/4/2021), tidak ada aktivitas di rumah kontrakan terduga teroris tersebut.

Penghuni rumah yang merupakan pasangan suami istri juga tidak ada di lokasi.

Di rumah kontrakan itu terdapat sejumlah stiker yang tertempel di kaca jendela.

"Hidup Mulia Atau Mati Syahid," demikian bunyi tulisan pada salah satu stiker di rumah terduga teroris.

Stiker lainnya memperlihatkan gambar mirip Gedung DPR RI.

"DPR RI. Dewan Persudaraan Relawan Rakyat Indonesia."

Sebelumnya, Kapolsek Jagakarsa Kompol Eko Mulyadi membenarkan penggerebakan rumah terduga teroris di kawasan Tanjung Barat.

"Iya (penggerebekan terduga teroris) dari Densus," kata Eko saat dikonfirmasi.

Menurut Eko, penggerebekan tersebut dilakukan pada Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Anggota Polsek Jagakarsa juga turut menyaksikan detik-detik penggerebekan itu.

"Polsek nggak terlibat, hanya back up saja," ujar Eko.

Hingga saat ini belum diketahui identitas terduga teroris yang diamankan dalam penggerebekan tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved