Ramadan 2021
Tindak Pidana Menunggu Penjual Nakal di Tangerang Yang Jual Daging Oplosan Saat Ramadan
Pemerintah Kota Tangerang yak segan-segan memberikan sanksi berat kepada pedagang nakal yang mencampur daging dengan formalin pada Ramadan 1442 H.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang yak segan-segan memberikan sanksi berat kepada pedagang nakal yang mencampur daging dengan formalin pada Ramadan 1442 H.
Sanksi berat yang menunggu tak tanggung-tanggung adalah pidana yang akan dikoordinasikan dengan Polres Metro Tangerang Kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Abduh Surahman menjelaskan, hal tersebut sudah sempat dilakukan pada Ramadan tahun lalu.
Saat pihaknya bersama kepolisian menemukan daging sapi yang dicampur atau oplosan formalin dan daging babi.
"Kalau ada pencampuran, seperti daging sapi dicampur babi seperti tahun lalu itu sampai kepengadilan bahkan penjualnya sudah divonis satu setengah tahun," kata Abduh di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Jumat (9/4/2021).
Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan pengawasan intensif kepada pedagang.
DKP Kota Tangerang juga akan memberikan penyuluhan kepada para pedagang agar tidak mencampur dengan formalin dan menimbun barang dagangan.
"Beri edukasi kepada mereka agar tidak menggunakan formalin, di pasar ini sudah beberapa kali dilakukan sudah sangat sering," ungkap Abduh.
"Karena hari ini juga kita ambil sampling daging ayam, sapi, ikan dan produk lain seperti tahu yang kita cek akan ada formalin atau tidak," sambungnya.
Pemerintah Kota Tangerang juga menemukan adanya beberapa komoditas di Pasar Anyar yang harganya naik menjelang bulan suci Ramadan 1442 H.
Baca juga: Mendekati Ramadan 2021, Pemerintah Kota Tangerang Beberkan Harga Komoditas yang Naik
Baca juga: Mudik Dilarang, Polda Metro Jaya Siapkan Titik Penyekatan di Jalan Tol hingga Terminal
Baca juga: Masjid Istiqlal Gelar Jumatan dengan Pembatasan 2.000 Jemaah, Ramadan Bakal Gelar Tarawih
Fakta tersebut didapatkan setelah Pemerintah Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Anyar pada Jumat (9/4/2021).
Dari data yang terhimpun, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang mencatat beberapa komoditas harganya naik seperti ayam, telur, dan daging sapi.
"Daging sudah mulai masuk Rp 130 ribu dari Rp 125 ribu perkilogram," jelas Abduh.
Sementara, untuk daging ayam naik Rp 5 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilogram.
Lalu, telur ayam dibanderol sampai Rp 25 ribu perkilogram dari Rp 23 ribu perkilogram.
"Seluruh produk pangan kita pantau, tapi yang naik harganya itu cuma daging sapu, telur, dan ayam," sambung Abduh.
Namun, ia meyakinkan kalau stok pangan di Kota Tangerang selama bulan suci Ramadan tergolong sangat aman.

"Dari data yang ada sebelum kita survei pasar di sini, kita juga minta data dari pemasok dan ternyata sangat cukup. Karena kebetulan sedang panen raya untuk beras," kata Abduh.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak alias sidak di Pasar Anyar, pada Jumat (9/4/2021) pagi.
Dalam sidak tersebut dihadiri pula dari pihak Bulog dan Badan Pusat Statistik (BPS) blusukan di Pasar Anyar untuk mengetahui perkembangan stok pangan dan harganya.
Dari pantauan langsung di lokasi, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkeliling menanyakan beberapa pangan yang dijual di Pasar Anyar kepada penjual.
"Kami bersama Bulog melakukan monitoring pemantauan terkait dengan ketersediaan bahan pokok sembako, termasuk harga serta kami juga akan melakukan sampling," jelas Sachrudin.
"Jangan sampai mengandung bahan-bahan berbahaya seperti pengawet," sambungnya.
Dari pemantauan lapangan, menurut Sachrudin, ada beberapa pangan yang mengalami kenaikan dalam hal harga.
Seperti, telur, daging ayam, dan daging sapi namun tidak terlalu signifikan.
"Signifikan kenaikannya, tapi ada juga yang turun seperti cabai, karena pasokannya sudah stabil jadi kita ingin memastikan keberadaan pasokan," terang Sachrudin.