Dugaan Korupsi di Damkar Depok

Polemik Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok, Ini Kata Wakil Wali Kota Depok

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara terkait isu dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muji Lestari
Istimewa/dokumentasi acara
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartanto (tengah). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat bicara terkait dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

Menurutnya, lebih baik polemik dugaan korupsi ini diselesaikan dulu di tingkat internal.

“Kalau belum mendalami secara baik ya, kasus itu apa gitu. Kalau di internal itu sebaiknya diselesaikan di internal dulu ya,” kata Imam selesai memantau harga bahan pokok di Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (12/4/2021).

Hingga saat ini Imam belum berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Gandara Budiana.

“Sampai saat ini belum bicara dengan mereka,” katanya.

Baca juga: Viral Video Bayi 4 Bulan Meninggal Tertindih Kakaknya saat Tidur, Ibu Korban Nangis: Adek Bangun

Ia menuturkan pihaknya akan segera menyelidiki persoalan itu hingga ke akarnya.

“Tanya-tanya itu, memang dugaannya itu apa. Sebaiknya itu diselesaikan dulu di tingkat inspektur ya, lewat situ dulu jangan ngadu ke atas-atas."

Petugas Damkar Kota Depok, Sandi, yang viral di sosial media.
Petugas Damkar Kota Depok, Sandi, yang viral di sosial media. (Tribun Jakarta/Dwi Putra)

"Enggak tahu apa salurannya tertutup atau tidak mengerti tentang mekanisme pemerintahan,” bebernya.

“Saya tanyakan kenapa ke medsos ya, karena mereka punya atasan, sebagai Kasi nya, atau Kabid nya, atau Kepala Dinas nya. Kalau disana tidak bisa ditangani baru naik, kita akan kordinasi lah ya,” timpalnya.

Baca juga: Artis Ini Ngaku Didekati Roger Danuarta, Cut Meyriska Pernah Didatangi: Dia Sambil Kibasin Rambut

Baca juga: Jeritan Hati Ibu yang Putranya Dibunuh Cowoknya, Ingin Pelaku Dihukum Setimpal: Anak Paling Kecil

Baca juga: Tak Tahan Ibu Sering Disakiti, Anak di Pinrang Bunuh Ayah Kandungnya: Selalu Berkelahi

Viral di Media Sosial

Sebuahah unggahan foto yang menampakkan seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar) memegang dua poster.

sinya menyoal dugaan tindakan korupsi. Poster tersebut kini tengah viral di media sosial atau medsos.

“Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di Dinas Pemadam Kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan,” begitulah tulisan dalam poster pertama.

Sementara poster kedua, berisi “Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok”.

Petugas Damkar Depok yang viral bernama Sandi, dan foto tersebut diambil di Kantor Damkar Pos Wali Kota Depok, Pancoran Mas.

Baca juga: Berawal dari Laporan Warga, Sejoli Digerebek Berduaan dengan Terapis, Wanita Kepergok Tanpa Busana

Sandi menjelaskan, bahwa dirinya hanya memperjuangkan haknya, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.

“Kalau untuk motif saya hanya memperjuangkan hak dan memang apa adanya kenyataan fakta di lapangan untuk pengadaan barang Damkar itu hampir semua tidak sesuai spek yang kita terima," ucap Sandi.

Petugas Damkar Kota Depok, Sandi, yang viral di sosial media.
Petugas Damkar Kota Depok, Sandi, yang viral di sosial media. (Tribun Jakarta/Dwi Putra)

"Tapi kita dituntut bekerja 100 persen, tapi barang-barang yang kita terima itu tidak 100 persen,” ucap dia melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).

“Kita tahulah anggota lapangan. Kita tahu kualitas, seperti harga selang dia bilang harganya jutaan rupiah."

Baca juga: Diduga Jatuh Saat Mencuci Pakaian, Ibu Hamil 8 Bulan Ditemukan Tewas Mengambang di Sebuah Kolam

Baca juga: Artis Ini Ngaku Didekati Roger Danuarta, Cut Meyriska Pernah Didatangi: Dia Sambil Kibasin Rambut

Baca juga: Jeritan Hati Ibu yang Putranya Dibunuh Cowoknya, Ingin Pelaku Dihukum Setimpal: Anak Paling Kecil

"Akan tetapi selang sekali pakai hanya beberapa tekanan saja sudah jebol,” keluhnya.

Tak hanya itu, Sandi juga berujar bahwa hak-hak upah yang diterimanya tidak pernah utuh, lantaran mendapat potongan.

“Hak-hak kita, pernah merasakan anggota disuruh tanda tangan Rp 1,8 juta, menerima uangnya setengahnya Rp 850 ribu."

"Waktu itu dana untuk nyemprot waktu zaman awal Covid-19 kemarin kita disuruh nyemprot segala macam,” tuturnya.

Setelah viral, Sandi mendapat tekanan dari banyak pihak.

Penampakan sepatu PDL Dinas Damkar Kota Depok yang diduga pembeliannya dikorupsi.
Penampakan sepatu PDL Dinas Damkar Kota Depok yang diduga pembeliannya dikorupsi. (Istimewa)

Ia menyebut ada pihak yang mempersilakannya keluar bila sudah tak lagi “betah” di Damkar.

“Ancaman selalu mengatakan kalau misalkan tidak mau kerja di Damkar ya silakan keluar, masih banyak yang mau kerja di Damkar."

"Sampai sekarang pun anak-anak diarahkan seperti itu. Teman-teman saya ngomong, katanya punya anak istri."

"Ya kalo saya, saya udah kecebur, ya saya mau gimana terlanjur basah,” ungkapnya.

Akan tetapi, Sandi berujar masih ada pihak yang mendukung aksinya.

“Ada pejabat yang pro kontra, ada pejabat yang memang pro hak anggota,” bebernya.

Komandan Regu Pos Damkar Wali Kota Depok, Leo, turut menjelaskan.

Menurut dia, viralnya anggotanya tersebut terjadi sejak dua hari lalu.

Baca juga: Ramalan Zodiak, Kamis 15 April 2021: Capricorn Bakal Bersaing, Virgo Jaga Amarah!

“Kalau peristiwa poster itu kalau tidak salah dua hari yang lalu. Dia melakukan sendiri, mungkin tidak ada kepuasan sama pemimpin,” ucapnya dikonfirmasi terpisah.

Akan tetapi, Leo tidak bisa berkomentar lebih banyak, lantaran bukan kapasitasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Damkar Kota Depok, Gandara Budiana, belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut, meski sudah dikonfirmasi oleh awak media.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved