Ziarah Makam
Cerita Para Peziarah Datangi Makam Habib Cikini: Minum dan Mandi Air Bertuah
Makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi tak jarang disambangi banyak peziarah dari berbagai daerah.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Sebelum kejadian tidak wajar itu, warga tak pernah mengetahui ada mata air di sekitar makam Habib Cikini.
Warga dari anak-anak, ibu-ibu sampai bapak-bapak berduyun-duyun menggunakan air yang dianggap keramat itu.
Tak sedikit yang menganggap air itu sebagai obat mujarab untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Semburan air itu seakan mengisyaratkan pihak pengembang untuk berhenti mengerahkan alat berat penggaruk tanah di sekitar makam.
Habib Muhammad Amin bin Sholeh bin Muhdor Al Habsyi, keturunan dari mendiang Habib Abdurrahman, mengatakan air itu terus mengalir sampai sekarang dan tak pernah mengalami kekeringan.
Baca juga: Restoran hingga Warteg di Tangsel Wajib Ditutup Pakai Tirai Selama Bulan Suci Ramadan
Air itu dialihkan ke sebuah toren untuk dialirkan ke sejumlah tempat di makam Habib Abdurrahman bin Abdullah.
"Air itu dialihkan ke atas toren. Buat mandi, buat wudhu sampai untuk minum. Insya Allah air berkah. Ini air obat," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (12/4/2021).
Air itu masih dianggap bertuah oleh banyak peziarah sampai sekarang.
Tak sedikit dari mereka yang datang jauh-jauh sudah menyiapkan bergalon-galon untuk diisi air.
Bahkan, banyak peziarah yang datang untuk mandi dengan air bertuah itu.
Air itu pun bisa langsung diminum dari keran air tanpa harus dimasak.
Menurut Habib Amin, air hanya dimasak ketika menyeduh kopi atau teh.

Ia tak membatasi siapa saja yang ingin mengambil air bertuah itu.
"Sudah ratusan ribu jemaah yang minum. Setiap mereka ziarah pasti bawa. Ada yang bawa satu botol, satu galon, sampai 10 galon. Bahkan, bawa truk tangki pun silahkan," lanjutnya.
Sepenggal Kisah Habib Cikini