Gubernur Anies Kelebihan Bayar Robot Damkar Rp6,5 M, Wagub DKI: Nanti Dikembalikan
Wakil Gubernur DKI Riza Patria buka suara soal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kelebihan bayar peralatan damkar senilai Rp6,5 miliar.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Kemudian, pembelian quick response dengan nilai kontrak Rp39,6 miliar, padahal harga riilnya hanya Rp36,2 miliar.
Dengan demikian ada kelebihan bayar mencapai Rp3,4 miliar untuk paket pembelian ini.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Masjid Jami Assalafiyah: Dibangun Tahun 1620 Setelah Pangeran Jayakarta Tiba
Selanjutnya, paket pembelian unit penanggulangan kebakaran pada sarana transportasi massal dengan selisih Rp844 juta.
Sebab, harga riil barang itu hanya Rp7 miliar, namun nilai kontraknya mencapai Rp7,8 miliar.
Terakhir ialah pengadaan unit pengurai material kebakaran dengan kelebihan bayar Rp1 miliar.
Rinciannya, harga riil barang Rp32 miliar, tapi nilai kontrak mencapai Rp33 miliar.
Politisi PSI August Hamonangan pun menyesalkan kelebihan bayar yang dilakukan Pemprov DKI.
Sebab, Gubernur Anies bisa menggunakan uang tersebut untuk membiayai ratusan hidran mandiri yang bisa ditempatkan di lokasi rawan kebakaran.
“Pemprov DKI sangat ceroboh dan tidak transparan dalam mengelola uang rakyat. Tidak heran masih ditemukan anggaran janggal dan kemahalan seperti mobil pemadam ini, selisih miliaran rupiah ini harusnya bisa membiayai hidran mandiri yang lebih bermanfaat untuk warga," ucapnya, Rabu (14/4/2021).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini pun menilai Anies cs gagal menyusun prioritas anggaran lantaran lebih mengutamakan membeli robot pemadam kebakaran yang sulit digunakan untuk mengatasi kebakaran di ibu kota.
Dibandingkan membeli robot damkar, August menilai, Pemprov DKI seharusnya mengedepankan pengadaan hidran mandiri dan pelatihan SKKL atau sukarelawan pencegah kebakaran yang jauh lebih dibutuhkan.
Baca juga: Jakarta Pusat Diguyur Hujan Deras, Pohon Besar Tumbang Menimpa Kabel Listrik
"Untuk peristiwa kebakaran kecepatan menjadi kunci utama, semakin cepat api dipadamkan, semakin minimal resiko dapat ditekan," ujarnya dalam keterangan tertulis.