Ramadan 2021

Sejarah Berdirinya Masjid Jami Assalafiyah: Dibangun Tahun 1620 Setelah Pangeran Jayakarta Tiba

Masjid Jami Assalafiyah cukup tersohor diberbagai penjuru Pulau Jawa lantaran berada di areal makam Pangeran Jayakarta.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Masjid Jami Assalafiyah, masjid yang berada di areal makam Pangeran Jayakarta, Pulogadung, Jakarta Timur 

"Masjid itu bukan saja untuk ibadah, namun untuk menyebarkan syiar islam dan mengatur strategi perang melawan Belanda, mendidik putera-puterinya, mendidik para pengikutnya. Di situ tetap melakukan perang gerilya kepada Belanda," ujar Ketua Masjid Jami Assalafiyah dari tahun 1998 ini.

Arti nama Masjid Jami Assalafiyah

Dibangun di tahun 1620, pemberian nama Masjid Jami Assalafiyah rupanya bukan dari Pangeran Jakarta.

Kala itu, Pangeran Jayakarta yang dikenal dengan nama Achmad Djakerta meminta bantuan kerabatnya yang bernama Pangeran Sageri untuk membangun masjid.

Kemudian setelah selesai pembangunan, nama masjid ini dicetuskan oleh keturunannya.

Masjid Jami Assalafiyah, masjid yang berada di areal makam Pangeran Jayakarta, Pulogadung, Jakarta Timur
Masjid Jami Assalafiyah, masjid yang berada di areal makam Pangeran Jayakarta, Pulogadung, Jakarta Timur (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

"Masjid Jami Assalafiyah diberinama oleh keturunannya dan memiliki arti 'tertua'. Kalau Pangeran Jayakarta di sini namanya Achmad Djakerta," kata Suhendar.

Saat ini bangunan masjid sudah mengalami pemugaran namun beberapa bagian masih dipertahankan seperti pilar kayu yang dijadikan penopang bangunan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved