Komnas HAM Ungkap Fakta Baru Kematian Seorang Tahanan Polres Tangsel, Diduga Ada Penganiayaan

Tama masih menunggu rekaman CCTV penganiayaan SS dan salinan dokumen penyerahan jenazah dari Polres Tangsel kepada pihak keluarga.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Kompas.com
Ilustrasi penjara 

"Kalau pembiaran belum bisa kita buktikan ya. Namun sebenarnya semua Polres kan kebanyakan sudah menyediakan fasilitas CCTV ya untuk menjangkau aktivitas, melihat aktivitas para tahanan di dalam rutannya itu sendiri," kata Tama.

Tama masih menunggu rekaman CCTV penganiayaan SS dan salinan dokumen penyerahan jenazah dari Polres Tangsel kepada pihak keluarga.

Baca juga: Wakapolres Ungkap Kronologi Tewasnya Tahanan Polres Tangsel, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

"Itu kami sedang meminta, nanti mereka  kordinasi ke kami itu, kami butuh salinannya. Kemudian juga CCTV kami butuh, belum dikasih. Kami akan koordinasi lebih lanjut," ujarnya.

Sementara, terkait dua tahanan yang menganiaya SS masih menjalani proses hukum kasus narkobanya.

Ganjaran hukum penganiayaan terhadap SS baru akan diusut setelah kasus narkobanya usai.

"Untuk kasus ini mereka sudah tersangkut kasus narkoba. Kasus itu dulu yang diselesaikan. Tapi penyidik menunggu kebijakan dari kejaksaan. Apakah bisa langsung di eksekusi segera P21, karena statusnya saat ini belum P21, tapi berkas perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan."

"Namun karena tersangka yang sudah ditahan di Polres untuk kasus narkoba, idealnya menunggu vonis dulu. Baru mulai kasus yang ini (penganiayaan). Itu yang diungkap pihak Jatanras," paparnya.

Tama mengatakan, keterangan polisi masih menjadi data sementara dan belum sepenuhnya meyakinkan.

"Belum meyakinkan tapi cukup membantu kami untuk mendapat keterangan langsung temuan-temuan awal. Nanti ujungnya kan kami akan mengelaurkan hasil pemantauan dan rekomendasinya," jelas Tama.

Baca juga: Puluhan Tahanan Polres Tangerang Selatan Bisa Ikut Pilkada 2020

Pernyataan Keluarga

TribunJakarta.com mewartakan peristiwa tersebut sejak awal dari pihak keluarga maupun polisi.

SS terlibat kasus narkoba hingga ditahan sejak 1 Desember 2020.

Saat itu, pihak keluarga, yang enggan disebut namanya, menuturkan, sebelum dikabarkan meninggal dunia, ia sempat membesuk pada 9 Desember 2020.

Saat itu ia sudah tidak tega melihat kondisi SS yang mengenaskan. Pasalnya, tubuh SS menggigil dan penuh luka lebam.

"Kalau pernyataan kabar meninggalnya itu, ke saya itu, dalam perjalanan karena sakit, tapi sebelum kejadian sebelum meninggal kan saya sempat besuk tuh," ujar pihak keluarga tersebut saat dikonfirmasi, Rabu (16/12/2020).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved