Pimpinan DPRD DKI Sebut Anies Sudah Realisasikan 70 Persen Janji Kampanye
Pada 2022 , Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria resmi tak lagi menjadi orang nomor satu dan dua di ibu kota
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinggal menyisakan waktu satu tahun.
Pada 2022 , Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria resmi tak lagi menjadi orang nomor satu dan dua di ibu kota.
Selama hampir empat tahun menjabat, berbagai program dan kebijakan telah dibuat oleh Anies.
Kebijakan itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun Anies saat dirinya baru menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2017 lalu.
Adapun isi dari RPJMD itu mayoritas merupakan janji kampanye Anies semasa kampanye dulu, seperti program rumah DP 0 Rupiah, penanganan banji, hingga pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai, Anies telah merealisasikan 70 persen dari berbagai program yang tertuang dalam RPJMD DKI 2017-2022.
"Saya melihatnya sudah di atas 50 persen, ya 70 persen (sudah terealisasikan). Sisanya ini harus dituntaskan," ucapnya, Jumat (16/4/2021).
Untuk mengejar 30 persen target yang belum terealisasi, Taufik menyarankan Anies untuk fokus pada program prioritas, seperti rumah DP 0 Rupiah dan penanganan banjir.
"Soal DP 0 Rupiah kan salah satu yang ada di RPJMD. Kemudian, beberapa hal juga yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Cara Mudah Hidrasi Kulit di Rumah Selama Puasa
Baca juga: Tips Kelola Keuangan Selama Puasa Ramadan, Yuk Hindari Kebiasaan Boros
Baca juga: Viral Air Kolam Renang Atlantis Tampak Keruh Usai Setahun Lebih Tak Beroperasi, Ini Penjelasan Ancol
Untuk program penanganan banjir, politisi Gerindra ini meminta Anies tak hanya berkutat pada penyebutan istilah naturalisasi dan normalisasi.
Sebab, fokus utama penanganan banjir ialah mengurangi jumlah daerah yang rawan tergenang.
"Mau normalisasi, mau naturalisasi yang penting kan jumlah daerah tergenang harus berkurang," kata dia.