Sisi Lain Metropolitan

Sepenggal Kisah di Rumah Achmad Soebardjo di Mata Sang Anak: Dijaga Pemuda dengan Bambu Runcing

Ada banyak pengalaman yang terkenang di benak Laksmi Pudjiwati Insia (85) tentang mendiang ayahnya, Achmad Soebardjo semasa hidup.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Anak sulung Achmad Soebardjo, Laksmi Pudjiwati Insia (85) memegang buku otobiografi ayahnya berjudul Kesadaran Nasional duduk bersama cucu Achmad Soebardjo, Hutomo Said (55) pada Jumat (16/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Ada banyak pengalaman yang terkenang di benak Laksmi Pudjiwati Insia (85) tentang mendiang ayahnya, Achmad Soebardjo semasa hidup.

Anak sulung dari lima bersaudara ini bersedia berbagi sekelumit kisah kepada TribunJakarta.com di kediamannya di Jalan Cikini Raya No. 82, Menteng, Jakarta Pusat.

Sebagian besar orang tentu sudah mengetahui peristiwa Rengasdengklok. Namun, Laksmi mengenang situasi saat ditinggal ayahnya pergi ke Rengasdengklok menjemput Bung Karno dan Bung Hatta.

Berdasarkan kesaksian Laksmi, sehari sebelum proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945, halaman depan rumah Achmad Soebardjo dijaga ketat oleh sejumlah pemuda dan mahasiswa. 

Kala itu, Laksmi masih berusia sekitar 9 tahun. 

Tampak depan rumah bergaya kolonial milik Menteri Luar Negeri Pertama Achmad Soebardjo pada Sabtu (17/4/2021).
Tampak depan rumah bergaya kolonial milik Menteri Luar Negeri Pertama Achmad Soebardjo pada Sabtu (17/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Waktu mau kemerdekaan, tanggal 16 Agustus malam, ayah saya enggak tidur. Beliau ke Rengasdengklok. Di sini kita dijaga oleh pemuda-pemuda dengan bambu runcing. Para pemuda dan mahasiswa," kenangnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (17/4/2021).

Diantar oleh Yusuf Kunto ke Rengasdengklok, Achmad Soebardjo berusaha meyakinkan golongan pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta. 

Baca juga: Sempat Dikira Pembeli, Warga Pulau Kelapa Kaget Lihat Makhluk Ini Masuk ke Warungnya

Baca juga: Karier Melejit Usai Kenal Lesti Kejora, Rizky Billar Ungkap Ada Artis yang Iri Dengannya: Kelihatan

Baca juga: Hindari Kerumunan, Masjid Cut Meutia Tak Akan Gelar Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadan

Achmad Soebardjo pun sampai mempertaruhkan nyawanya agar golongan muda yakin bahwa proklamasi kemerdekaan akan segera diumumkan besok harinya.

Menjadi Kantor Kemenlu Pertama sekaligus tempat tinggal 

Usai Indonesia merdeka, Soekarno dan Hatta menujuk Achmad Soebardjo sebagai menteri luar negeri pertama Indonesia.

Achmad Soebardjo merintis dari nol. 

Ia tak memiliki kantor sendiri demi menjalankan tugasnya untuk negeri yang masih seumur jagung itu.

Tampak depan rumah bergaya kolonial milik Menteri Luar Negeri Pertama Achmad Soebardjo pada Sabtu (17/4/2021).
Tampak depan rumah bergaya kolonial milik Menteri Luar Negeri Pertama Achmad Soebardjo pada Sabtu (17/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Ia kemudian menjadikan rumah pribadinya sebagai Kantor Kementerian Luar Negeri pertama.

"Waktu itu, belum ada kementerian luar negeri. Jadi rumah ini dijadikan kantor Deplu (sekarang Kementrian Luar Negeri) pertama," ujar Laksmi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved