Ramadan 2021
Keterbatasan Tak Menghentikan Niat Penyandang Tuna Netra Ini Khatamkan Al Quran Tiap Ramadan
Keterbatasan dalam penglihatan tak menghalangi Muhtar Mustofa (31) mengkhatamkan Al Quran setiap Ramadan.
TRIBUNJAKARTA.COM, TRENGGALEK – Keterbatasan dalam penglihatan tak menghalangi Muhtar Mustofa (31) mengkhatamkan Al Quran setiap Ramadan.
Mustofa merupakan seorang tunanetra.
Kendati memiliki keterbatasan fisik, Mustofa fasih melafalkan ayat Al Quran.
Setiap hari dia bertadarus di salah ruang utama Yayasan Naemaa, tempat bernaung para penyandang disabilitas di Kelurahan Ngantru, Trenggalek, Jawa Timur.
Al Quran yang dibacanya memang berbeda pada umumnya.
Mustofa mengaji menggunakan Al Quran braille yang diperuntukan bagi penyandang tunanetra sepertinya.
Dia mulai membaca Al Quran braille juz pertama di awal Ramadan.
"Alquran braille ini satu Al Quran satu juz. Jadi perlu 30 Al Quran agar lengkap," kata Mustofa kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (16/4/2021).
Mustofa tidak leluasa membawa AlQquran ke mana-mana.
Biasanya dia membaca Al Qurna di yayasan atau di rumahnya di Perumahan Inklusif di Kecamatan Tugu.
Mustafa selalu menyempatkan waktu untuk merapal Al Quran setiap ada waktu senggang.
Baca juga: Tersangka Penganiaya Perawat Terancam 2 Tahun Bui, Korban Trauma, Pihak RS Buka Peluang Damai?
Baca juga: Kena Penyakit Kelamin, Remaja SMP Korban Asusila Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Dioperasi
Baca juga: Wajah Sedih Nathalie Holscher Tulis Kalimat Galau, Putri Delina Ungkap Kerinduan pada Lina Jubaedah
Dia mengaku selalu mengkhatamkan Al Quran setiap Ramadan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kadang khatam dua kali. Kadang sekali. Kadang sekali lebih. Semoga bisa khatam lagi tahun ini," ujar Mustofa.
Mustofa kehilangan penglihatan saat duduk di bangku kelas II SD.
Penyebabnya diduga karena penyakit yang berhubungan dengan katarak.
Dia pun melanjutkan belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Trenggalek ketika duduk di bangku kelas IV.
Dia belajar membaca tulisan latin di buku braille di SLB tersebut.

"Saat itu saya belum bisa baca Al Quran braille karena tidak ada yang mengajari. Akhirnya saya belajar sendiri lewat buku dan kaset di perpustakaan sekolah," ucap Mustafa.
Mustofa hanya butuh waktu sekitar 3 bulan untuk belajar membaca Al Quran braille itu.
Awalnya masih terbata-bata. Tapi seiring berjalannya waktu, Mutofa sudah cukup fasih.
"Rata-rata saya membaca sekitar setengah jam 1 juz," kata Mustafa.
Sebagian banyak waktu yang dihabiskan Mustofa untuk mengaji adalah subuh hari.
Seringnya, ia mengaji bersama sang istri yang juga seorang tunanetra.
"Tapi istri saya masih bisa kelihatan kalau jarak dekat. Jadi dia bisa pakai Al Quran biasa, bukan Al Quran braille," sambung dia.
Ketika banyak waktu longgar, Mustofa yang juga tukang pijat ini bisa menyelesaikan pembacaan Al Quran sebanyak 3-4 juz.