Ramadan Story
Ramadan Masa Kecil Wakil Wali Kota Jakpus: Sahur Telur Dadar Dipotong Tujuh, Buka Wajib Ada Jengkol
Ramadan masa kecil yang dijalani Irwandi diantaranya harus makan telur dadar dipotong tujuh hingga saat berbuka wajib ada jengkol.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Elga H Putra
"Saya suka menabuh beduk," ucap Irwandi.
Beres membangunkan warga, Irwandi pun pulang ke rumah untuk sahur bersama keluarganya.
Pada waktu itu, sekitar Jalan Percetakan Negara masih terdapat sawah dan kebun.
Tidak seperti sekarang yang sudah sesak karena banyak pembangunan perkantoran dan perumahan.
Sahur Telur Dadar Dipotong Tujuh
Irwandi pulang ke rumah, biasanya saat waktu sahur tiba. Makanan sahur pertama yang dia santap, telur dadar.
Lauk sederhana itu dibagi-bagi untuk tujuh orang keluarganya.
"Telur dadar karena paling gampang. Saya keluarga kan bertujuh. Jadi telur ini dipotong tujuh," ucap Irwandi.
Baca juga: Juru Kunci Makam Mbah Datuk Banjir Perketat Syarat Peziarah yang Mau Tirakat
Terkadang, Irwandi bersama keluarganya sahur dengan mi instan dan sayuran. Semua itu sang ibu yang memasak.
Sedangkan saat menjelang berbuka, Irwandi pun kerap bermain papan selancar tradisional pada zaman itu.

Irwandi bersama temannya menyebut papan selancar tradisional itu dengan nama 'kelaher'.
"Kami suka main kelaher, skateboard yang dimodif dari kayu-kayu biasa dipotong mirip papan selancar, lalu dipasang roda seperti di kulkas itu, lho," tuturnya.
Hal itu sering dimainkan guna disebut sebagai kegiatan ngabuburit Ramadan.
Berbuka Puasa Wajib Ada Jengkol
Satu hal yang menjadi favorit berbuka puasa bagi Irwandi, yakni menyantap jengkol.