Sate Ayam Beracun

BREAKING NEWS Dapat Order Sate Misterius, Penerima Ogah Terima Tapi Anak Ojol Tewas usai Makan

Usai mendapat orderan sate misterius, Bandiman (36) akhirnya membawa makanan tersebut untuk dijadikan menu berbuka puasa keluarganya.

Editor: Elga H Putra
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
ilustrasi ojek online saat mengantre beli orderan makanan. Usai mendapat orderan sate misterius, Bandiman (36) seorang mitra ojek online alias ojol akhirnya membawa makanan tersebut untuk dijadikan menu berbuka puasa keluarganya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA - Usai mendapat orderan sate misterius, Bandiman (36) seorang mitra ojek online alias ojol akhirnya membawa makanan tersebut untuk dijadikan menu berbuka puasa keluarganya.

Namun setelah itu nasib nahas menimpa keluarganya.

Anak keduanya bernama Naba Faiz Prasetya yang masih berusia delapan tahun meninggal dunia usai menyantap sate tersebut.

Warga Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Yogyakarta tersebut meninggal dunia pada Minggu (25/04/2021).

Korban sendiri diketahui masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.

Bandiman sama sekali tak menyangka orderan makanan yang diterimanya pada Minggu (25/4/2021) akan membuatnya kehilangan buah hatinya untuk selamanya.

Baca juga: Istri Hamil Besar, Kegelisahan Awak KRI Nanggala Sebelum Bertugas Terlihat Jelas: Keluar Masuk Rumah

Sebab, sate yang dibawanya ke rumah untuk disantap saat berbuka puasa merupakan pesanan dari penumpangnya.

Sebelum membawa sate tersebut pulang ke rumah, Bandiman yang berprofesi sebagai ojek online menerima pesanan offline untuk mengantarkan makanan.

Dia menerima orderan dari seorang wanita di daerah Gayam, Kota Yogyakarta untuk mengantarkan makanan secara offline.

"Biaya Rp 25.000, tetapi oleh perempuan itu diberi Rp 30.000," ujar Kapolsek Sewon Kompol Suyanto, Senin (26/04/2021).

Baca juga: Detik-detik Rizieq Shihab Tak Enak Hati Minta Maaf di Persidangan, Penghulu Ketakutan:Ada Rasa Takut

Baca juga: Kenang Momen Antarkan Suami Tugas, Tegarnya Istri Kolonel Hary Setiawan Komandan KRI Nanggala 402

Baca juga: Jauh Sebelum Gugur Bersama KRI Nanggala, Serda Setyo Sudah Pernah Berpesan Soal Kematian ke Keluarga

Tanpa pikir panjang, Bandiman langsung mengantarkan makanan tersebut ke Kalurhan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan.

Sesampainya di alamat tujuan, Bandiman kemudian menelepon Tomy yang merupakan penerima makanan tersebut.

Namun saat ditelepon, Tomy sedang berada di luar kota dan juga tidak mengenal sosok pengirim.

Alhasil, makanan itupun diberikan kepada Bandiman hingga akhirnya sate itu bisa berada di rumahnya.

Bandiman kemudian pulang untuk buka puasa.

Makanan tersebut dinikmati oleh istrinya dan kedua anaknya, termasuk korban.

"Pak Bandiman sama anaknya yang pertama makan dua tusuk sate ayam, tetapi tidak terjadi masalah," katanya.

Berdasarkan keterangan Bandiman, ujar Suyanto, dia dan anak pertama tidak memakan bumbu satenya.

Hanya istri dan anak kedua yang jadi korban yang memakan bumbu sate tersebut.

"Saat makan bumbu satenya, anak dan istrinya (Bandiman) itu merasa pahit sekali, kemudian muntah-muntah, terus jatuh, lalu dibawa ke rumah sakit," jelas Suyanto.

Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate
Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate (Dok. Polsek Sewon)

Namun sayangnya, anak kedua Bandiman yang masih berusia delapan tahun nyawanya tak tertolong.

Belum Pastikan Ada Racun

Polisi sendiri saat ini belum bisa memastikan apakah bumbu sate yang dikonsumsi korban mengandung racun atau tidak.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan makanan.

Jajaran Polsek Sewon juga berkoordinasi dengan Polsek Umbulharjo, berkaitan dengan lokasi Bandiman menerima makanan tersebut.

"Sisa makanan sudah kami amankan dan diperiksa, diuji dulu.

Hari ini petugas bersama puskemas melakukan olah TKP. Kami koordinasi dengan Polsek Umbulharjo," kata Kapolsek.

Terkait dugaan pembunuhan, pihaknya juga enggan berkomentar.

Saat ini, pihaknya masih fokus melakukan penyelidikan.

Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, dr Joko Murdiyanto, enggan banyak berkomentar.

“Perlu dicek di laboratorium, saya enggak berani berkomentar, ini kasus yang sensitif.

Tugas polisi mengamankan itu, cek di laboratorium bahan-bahannya,” ungkap Joko kepada Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Teh Ninih Berencana Gugat Balik Aa Gym, Pencabutan Gugatan Cerai Membingungkan:Padahal Sudah Talak 3

Ia menambahkan, sebagai pelajaran dari kasus ini, pemerintah harus mulai memikirkan regulasi terkait makanan pesan antar.

Sebab, jika tidak berhati-hati, dapat memakan korban sebagaimana kasus ini.

“Zaman sekarang itu harus hati-hati. (Makanan) itu dari mana kita enggak tahu.

Warung makan yang menyediakan pesan antar itu datanya harus betul-betul jelas, ini kan susah,” bebernya.

“Untuk kehati-hatianan, harus ada regulasinya karena ini berdampak pada keselamatan orang.

Warung makan yang menerima pesanan harus cek betul yang mengirim dan sebagainya. Keamanan pangan harus terjamin,” sambung Joko.

Joko mencontohkan, regulasi terkait pemberian obat kepada pasien.

Yang mana sudah memiliki beberapa aturan ketat, semisal harus diserahkan oleh seorang apoteker, data pasien harus jelas, terdapat tanggal lahir pasien, ada penjelasan efek samping obat, dan sebagainya.

“Pemerintah harus memikirkan. Karena tugasnya melindungi masyarakat. Di balik semua kemudahan-kemudahan itu kita harus lebih berhati-hati,” ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Viral Bocah SD Meninggal Setelah Makan Sate, Ketua IDI DIY Tekankan Pentingnya Regulasi Pesan Antar dan dengan judul Polsek Sewon Selidiki Penyebab Kematian Naba, Siswa SD di Bantul yang Meninggal Seusai Makan Sate

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved