Lagi Duduk Santai, Bocah 12 Tahun Dihantam Meja Kayu Sampai Patah oleh Ayah, Nangis Selamatkan Diri
Lagi duduk santai, bocah berusia 12 tahun tiba-tiba dapat hantaman meja kayu dari ayah tiri berinisial BN (33).
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Lagi duduk santai, bocah berusia 12 tahun tiba-tiba dapat hantaman meja kayu dari ayah tiri berinisial BN (33).
Entah apa alasan BN melakukan hal tersebut saat anaknya baru pulang ke rumah, Sabtu (17/4/2021) sekira pukul 16:30 WIB.
Tak hanya dipukul meja kayu, bocah malang berinisial AM itu mendapat cacian dari ayah tirinya.
Mulanya, AM baru saja pulang ke rumah dan tengah duduk santai.
Saat itu di rumah tersebut hanya ada AM dan BN.
Baca juga: Bawaan Hamil, Nagita Slavina Nangis Lihat Rafathar & Gempi Begini, Gisel: Kayaknya Anaknya Cewe
Tiba-tiba, BN yang merupakan warga Dusun Argosari, Pekon Padang Tambak, Way Tenong, Lampung Barat ini dengan emosinya memukul meja kayu kepada sang anak.
Akibat pukulan tersebut, penyangga meja tersebut patah dan roboh.
Sedangkan AM langsung terjatuh dan tertindih bagian meja.
"Ketika korban sedang duduk, tiba-tiba pelaku datang marah-marah sambil memukul meja yang terbuat dari kayu, yang berakibat penyangga meja tersebut patah dan roboh," kata Kanit Reskrim Polsek Sumber Jaya Ipda Mahmud dikutip dari TribunLampung.
Follow juga:
Pukulan tersebut mengakibatkan paha dan betis kanan AM luka lebam.
Belum habis sampai situ, BN kemudian menjambak rambut anak tirinya tersebut sambil membenturkan kepalanya ke dinding.
BN membenturkan kepala anaknya kurang lebih 5 kali.
Baca juga: Keji Sekali Kata Sule Kisruhnya dengan Nathalie Holscher Dituding Settingan, Tak Mau Ambil Pusing
"Akibatnya, bagian sebelah kanan kepala korban benjol dan pelipis kanan korban mengalami luka lebam membiru," imbuhnya.
Usai menganiaya AM, BN mengancam agar tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun.
Namun setelah itu, AM langsung berlari menyelamatkan diri sambil menangis kepada ayah kandungnya.
Baca juga: Sayang Ibu Sambungnya, Rizky Febian Bongkar Sifat Nathalie Holscher di Rumah: Sekalipun Gue salah
Atas dugaan penganiayaan tersebut, BN kini sudah ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
BN ditangkap di Kebun Kopi di Pekon Padang Tambak, Way Tenong, Lampung Barat pada Senin (26/4/2021) sekira pukul 14.00 WIB.
Bocah 7 tahun dicabuli hingga wafat
Bocah perempuan berinisial KO (7) meninggal dunia pada Selasa (30/3/2021) lalu setelah dicabuli kakek tirinya, TS (54).
Keluarga korban yang masih tak percaya dan tak terima aksi biadab TS.
Mereka meminta pelaku dihukum seumur hidup.
Paman korban, WL (39), menyatakan hukuman seumur hidup sangat tepat untuk TS.
Ia menganggap hukuman tersebut bisa menggantikan nyawa KO yang meninggal dunia secara tragis.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Mau Buat Konten dan Jadi Podcaster?
"Saya berharap pelakunya ini dipenjara seumur hidup untuk menggantikan nyawa dengan nyawa," kata WL.
Sore itu ia menyempatkan diri berziarah ke makam KO di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (3/4/2021).

WL mengaku tak habis pikir bagaimana bisa TS mencabuli bocah malang tersebut.
Sehari-harinya korban yang menetap di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, ini tinggal bersama sang nenek dan kakek tiri yang juga pelaku.
Baca juga: Mayat Perempuan di Gambir Diduga Terlibat Prostitusi, Polisi: Dia Pengangguran
Bukannya menjaga sang cucu tiri, TS malah melakukan perbuatan bejat dengan mencabuli KO hingga berkali-kali.
"Selama ini yang saya dapat, dia (KO) orangnya pendiam dan juga tidak terlalu banyak bergaul dengan orang atau tetangga," kata WL.
KO tutup usia pada Selasa (30/3/2021) lalu dengan kondisi luka parah di bagian alat vitalnya.
Baca juga: Mayat Perempuan di Gambir Diduga Terlibat Prostitusi, Polisi: Dia Pengangguran
Ia dikebumikan pada Rabu (31/3/2021) di TPU Semper.
Korban meregang nyawa setelah sempat dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS Polisi Ringkus Pria Pelaku Kekerasan Terhadap Anak di Lampung Barat