Virus Corona di Indonesia

Warga India Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Lolos Karantina, Modusnya Sudah Ada Taksi Menunggu

Polresta Bandara Soekarno-Hatta membongkar modus para joki yang meloloskan warga negara asing (WNA) asal India tanpa harus melakukan karantina

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah mengamankan lima WNA asal India yang lolos tidak ikut karantina selama lima hari termasuk empat WNI yang menjadi joki, Rabu (28/4/2021). 

"Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengindikasikan tujuh tersangka, tapi lima sudah diamankan dan jadi tersangka, dua sudah daftar pencarian orang (DPO) dengan indikasi yang sama dan sama orang India," jelas Yusri.

Menurut Yusri, ketujuh warga India yang tidak dikarantina tersebut mendapatkan bantuan dari empat orang warga negara indonesia (WNI).

Keempat WNI ini pun berperan sebagai joki untuk membantu WNA India tidak dikarantina setelah memasuki tahapan pemeriksaan surat keterangan sehat dari KKP Bandara Soekarno-Hatta dan Imigrasi.

"Tujuh WNA modus sama ada jokinya, mengurus mulai dari turun pesawat sudah ada tunggu di situ," sambung Yusri.

Kini Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah mengamankan lima WNA India dan empat WNI, sementara dua WNA India lainnya masih buron.

Baca juga: 7 Warga India Lolos Karantina Pakai Joki di Bandara Soekarno-Hatta, Segini Besaran Uang Sogoknya

Dari data yang didapatkan, kelima WNA India tersebut adalah Senthil Ranganathan, Cherelovapil Mukri Muhammad Jabir, Kankurte Madhuri, Patel Narendra, dan Patel Satish Darayan.

Sementara dua lainnya masih buron adalah Muhammed Shereef, dan Sathyanarayana Raomendarkar dimana ketujuhnya tidak menjalani karantina selamq 14 hari.

Kemudian empat WNI yang membantu adalah Zakaria Ramdhan, Ahmad Sulaeman, Russian, dan Mukri.

Semuanya disangkakan pasal 93 juncto Pasal 9 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan dan atau pasal 14 Ayat 1 UU nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dengan ancaman satu tahun penjara.

Baca juga: Bos Persija Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Ungkap Soal Kerumunan The Jakmania: Itu Hanya Oknum

"Perlu diingat ini sangat membahayakan karena jangan sampai kita ada gelombang kedua Covid-19 seperti di India karena kita sekarang sedang turun-turunnya," tutup Yusri.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved