Penyebar Babi Ngepet di Depok Ditangkap
Pengakuan Adam Rekayasa Hoaks Babi Ngepet di Depok: Ingin Selesaikan Persoalan Hilangnya Uang Warga
Adam Ibrahim (44), dalang dibalik hoaks babi ngepet yang menggemparkan masyarakat meminta maaf atas segala kericuhan dan kegaduhan yang ia timbulkan.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Adam Ibrahim pun meminta sejumlah warga bersiaga untuk menangkap babi tersebut, dengan syarat harus melepas pakaiannya.
Babi pun dilepaskan, sementara warga yang akan menangkapnya harus menunggu aba-aba lebih dulu dari Adam Ibrahim.
“Pada saat penangkapan para saksi hanya melihat seekor babi yang berada di sekitar kandang yang ternyata telah disiapkan oleh saudara ustaz Ibrahim di sebelah rumahnya. Kemudian babi tersebut ditangkap oleh para saksi dari berdasarkan aba-aba dari saudara adam ibrahim,” ungkapnya.
“Para saksi menunggu di belakang rumah saudara Adam Ibrahim dan tidak boleh keluar dan melihat proses perubahan manusia menjadi babi. Para saksi hanya berkomunikasi melalui aplikasi pesan whatsapp, dan harus mematuhi perintah dari saudara Adam Ibrahim,” timpalnya lagi.
Serupa dengan pengakuan Adam, Kombes Pol Imran Edwin Siregar juga mengatakan bahwa motif dari pelaku merekayasa hoaks babi ngepet ini adalah untuk menjadi terkenal.
“Tersangka telah berbohong dan melakukan penipuan dengan maksud untuk menjadi terkenal,” tuturnya.
Setelah tertangkapnya babi tersebut.
Adam pun mulai mengeluarkan sejumlah cerita hasil karangannya yang telah disiapkan.
Sejumlah cerita tersebut dimulai dari bahwa ukuran babi terus menciut hingga dikhawatirkan akan menghilang.
Sampai akhirnya disembelih hingga terpisah bagian kepala dan badannya.
Kemudian, bangkai babi ini pun dikuburkan dengan cara yang tak biasa.
Meski masih dalam satu lubang yang sama, namun badan dan kepala babi ini diletakan dalam dua kotak yang berbeda dan dibungkus menggunakan kain sorban.
Baca juga: Marak Pasar Malam Jelang Lebaran di Tangsel, Tidak Berizin Siap-siap Dibubarkan
Saat itu, salah seorang warga sekitar, Farhan, mengatakan bahwa proses penguburan seperti ini dilakukan, musabab warga mempercayai bilamana badan dan kepala babi tersebut dikuburkan tak terpisah, maka akan hidup kembali.
“Iya kami disuruhnya mengubur seperti itu, tidak ada penaburan kembang karena yang dikuburkan babi (diduga) ngepet yang berbentuk hewan bukan manusia,” tuturnya kala itu.
Hal ini, mengingatkan kembali pada legenda Si Pitung di abad ke-19 yang disebut-sebut sebagai Robin Hood dari Betawi, bila melansir dari situs Wikipedia.