KRI Nanggala 402 Hilang Kontak
TEKAD Serda Pandu Jadi Korps Hiu Kencana, Gugur di KRI Nanggala, Tangis Ibu Mohon Ini ke Pemerintah
Sebelum menjadi bagian korps hiu kencana, Serda Pandu rupanya merupakan awak kapal atas, bukan kapal selam.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Sekitar 2 tahun menjadi kru kapal atas, Serda Pandu menegaskan tekadnya untuk ikut seleksi awak kapal selam.
"Dia bilang, 'Mah Aa mau ikut seleksi kapal selam, orang-orangnya pintar-pintar, orang-orang pilihan'," ucap Sri mengingat perkataan anaknya.
Baca juga: Sebelum Gugur di KRI Nanggala, Kopda Eta Kharisma Kirim Pesan ke Ayah, Orangtua Tegar Hadapi Takdir
Saat itu Sri mengaku telah merestui tekad anaknya untuk menjadi bagian Korps Hiu Kencana.
"Saya merestui anak saya ikut seleksi kapal selam. Dari sekian seleksi, diambil 23 termasuk anak saya. Kemudian pendidikan 9 bulan peempatan langsung di KRI Nanggala," jelas Sri.
Tak hanya itu, Sri tampak menangis saat ditanyakan mengenai harapannya.
Ia pun memohon kepada pemerintah untuk tetap dan segera mengevakuasi kru KRI Nanggala-402 bagaimanapun hasilnya.
"Saya sebagai orang tua, semoga pemerintah segera mengevakuasi ABK KRI Nanggala-402. Apapun itu saya ikhlas dan harapan saya semoga cepat diangkat dan bisa pulang ke keluarga masing-masing untuk kesempatan melihat terakhir kalinya. Itu harapan saya sebagai orang tua," jelas Sri.
Baca juga: Pengakuan Nenek Nathalie Holscher Nomor WA-nya Diblokir Istri Sule: Biarkan Berjalan dengan Waktu
Adapun Asisten Perencana (Asrena) KASAL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyatakan, pihaknya akan meneruskan harapan keluarga KRI Nanggala-402 itu.
"Kita saat ini tetap berada di peraiaran utara Bali. tetap melakukan evakuasi alat-alat apa yang bisa kita angkat sekarang dengan menggunakan KRI kita maupun bantuan asing," imbuhnya.
Pandu baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan Puskesmas Klatak, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Keluarga Pandu sebenarnya berusaha terus memupuk keyakinan kapal selam Nanggala akan ditemukan.
Sejak setelah mengetahui informasi KRI Nanggala hilang kontak, Rabu (21/4/2021), keluarga besar Pandu menggelar doa bersama.
Mereka berkumpul di rumah mertua Pandu, di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
"Saya masih punya keyakinan kuat Kapal Nanggala akan ditemukan dan anak saya bisa pulang berkumpul bersama keluarga," kata Yayak Dwi Ernawati, ibu mertua Pandu, saat ditemui di rumahnya, Kamis (22/4/2021) malam.
Malam itu Erna dan keluarga besarnya baru saja menggelar doa bersama. Mereka terus berdoa sambil memantau perkembangan informasi dari televisi.