Antisipasi Virus Corona di DKI
Tak Mau Tambah Penyakit, Warga Pademangan Timur Ini Tak Mudik di Masa Pandemi: Sudah 2 Tahun
Yati menuruti larangan mudik lantaran dirinya enggan menambah masalah baru apabila tiba-tiba terjangkit Covid-19.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Larangan mudik pada momen Lebaran 1442 Hijriah di tengah pandemi Covid-19 mendapat beragam respons dari warga.
Ada yang mengeluh, namun ada juga yang mendukung kebijakan pemerintah tersebut.
Salah satu yang memilih mengikuti aturan pemerintah ialah Yati (36), warga Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara.
Yati menuruti larangan mudik lantaran dirinya enggan menambah masalah baru apabila tiba-tiba terjangkit Covid-19.
"Mendingan di Jakarta aja lah daripada bikin masalah, ntar bawa penyakit ke kampung, di sini ada, di sana ada. Kalo kayak India gimana? Saya sudah capek mas," kata Yati, Senin (3/5/2021).
Momen Lebaran tahun ini bukan pertama kalinya Yati beserta sang suami tidak mudik.
Pada tahun lalu, ketika awal merebaknya Covid-19, Yati dan sang suami juga memilih berlebaran di Jakarta.
"Saya sudah dua tahun tidak mudik, tahun kemarin sama tahun ini. Padahal sudah kangen loh sama orangtua, tapi kan memang nggak bisa," ucapnya.
Wanita kelahiran Palembang itu lantas menyiasati rasa rindu bertemu orangtua dengan memanfaatkan kecanggihan zaman.
Rasa rindu itu pun sedikit sirna ketika Yati bisa menelepon orangtuanya di kampung dengan sambungan video call.
"Palingan saya telpon mama saya sama videocall. Orangtua saya juga bilang jangan pulang dulu dah," ucap Yati.
Pasang stiker larangan mudik
Lurah Pademangan Timur Bambang Mulyanto berkeliling ke permukiman Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (3/5/2021) petang.
Bersama jajarannya, Bambang mengimbau warga agar tidak melakukan mudik maupun pulang kampung saat momen Lebaran 1442 Hijriah.