Idul Fitri 2021
Tips Santan Tak Pecah saat Dimasak demi Sajian Lezat, Catat Juga Beda Santan Alami dan Santan Instan
Yuk cari tahu cara supaya santan tak pecah dan perbedaan santan alami dengan santan instan yang ada di pasaran.
TRIBUNJAKARTA.COM - Momen lebaran Idul Fitri biasanya dipenuhi makanan serba santan.
Terdapat sayur godog, rendang, opor ayam hingga sayur lainnya yang berbahan dasar santan.
Berbagai menu spesial lebaran ini tak lepas dari santan.
Untuk itu, penting untuk mencari tahu penyebab santan pecah sebelum membuat hidangan lebaran Idul Fitri.
Biasanya kesulitan berbagai orang saat memasak yakni santannya mudah pecah.
Kalau sudah pecah, tampilan makanan tidak menarik, dan rasa gurihnya juga berkurang.
Yuk, cari tahu penyebab santan pecah supaya bisa menghindarinya.
1. Salah Memasukan Santan
Penyebab utama santan pecah adalah kita salah memasukan santan.
Jadi, pada awal proses pemasakan, sebaiknya masukan santan encer terlebih dulu.
Ketika masakan sudah 3/4 matang, kita baru bisa masukan santan kentalnya.
Kalau santan kental dimasukkan terakhir, kemungkinan santan pecah jadi lebih sedikit.
Baca juga: Mulai Hari Ini Senin 3 Mei 2021 Penyaluran THR PNS 2021, Cek Daftar Penerima dan Besarannya
Hal ini berlaku untuk sajian seperti opor, sayur godog, soto santan dan menu berkuah lainnya.
Kalau masakan seperti rendang, santan kental boleh langsung dimasukkan karena rendang akan dimasak lama sampai mengering.
2. Tidak Diaduk
Kalau santan encer sudah masuk, masakan bisa kita aduk sesekali saja.
Masakan boleh ditinggal, tapi tetap harus diaduk tiap minimal semenit sekali, ya.
Tapi, kalau sudah masuk santan kental, pengadukan tidak boleh berhenti.
Baca juga: Bacaan Niat Salat Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan
Nah, hal inilah yang sering membuat santan kental pecah saat dimasak.
Soalnya, ketika masuk santan kental, masakan ditinggal dan tidak diaduk.
Akibatnya tentu saja santan jadi pecah.
3. Api Terlalu Besar
Masak masakan bersantan, apapun itu tidak boleh menggunakan api besar.
Soalnya, santan yang terlalu mendidih akan jadi pecah.
Baca juga: Punya Banyak Keistimewaan, Kenapa Malam Lailatul Qadar Disembunyikan? Ini Penjelasan Buya Yahya
Apalagi jika santannya sampai bergejolak hebat saat mendidih.
Karena itu, masak menu bersantan dengan api kecil saja.
Ketika mendidih, api kecil akan membuat santan hanya meletup-letup dan bukannya bergejolak.
4. Salah Proses Pemanasan
Santan sangat mudah basi.
Karenanya, sayur bersantan biasanya jadi sering dipanaskan ulang.
Baca juga: Tips Santan Tak Cepat Basi untuk Persiapan Lebaran, Tak Perlu Beli Kelapa Tiap Hari
Nah, proses pemanasan ini juga sangat mungkin mmebuat santan pecah, lo.
Kuncinya, selalu aduk makanan bersantan yang dipanaskan ulang.
Proses pengadukan tidak boleh berhenti.
Ingat, gunakan juga api kecil sampai sedang saja, ya.
Beda Santan Alami dan Santan Instan
Saat ini, di samping santan alami juga telah banyak tersedia santan instan.
Nah, tahukah kamu perbedaan kedua santan tersebut?
Perbedaan santan alami dan santan instan penting diketahui karena bisa memengaruhi hidangan masakan.
Kalau kita sudah tahu karakter, kelebihan, dan kekurangannya, nantinya kita bisa menyesuaikan penggunaan masing-masing jenis santan tersebut.
Nah, supaya enggak bingung lagi untuk memutuskan hendak menggunakan santan jenis apa, kita cari tahu bersama, yuk!
Santan Alami
Santan alami terbuat dari parutan kelapa asli. Biasanya, kelapa yang digunakan adalah kelapa tua dengan daging tebal.
Cita rasa santan alami adalah yang terbaik karena luwes untuk digunakan di berbagai jenis masakan.
Santan alami cocok untuk makanan dengan karakter gurih, asin, dan pedas.
Misalnya aneka sayur, opor, rendang, soto, bubur ayam, gulai dan lain sebagainya.
Nah, dari segi aroma, santan alami memiliki perbedaan dengan santan instan.
Santan alami memiliki aroma yang lebih wangi daripada santan instan.
Durasi penyimpanannya cenderung lebih singkat daripada santan instan.
Santan Instan
Dari segi tekstur, ada perbedaan antara santan instan dan santan alami.
Santan instan memiliki tekstur yang lebih kental daripada santan alami karena adanya penambahan sirup jagung.
Sirup jagung tersebut selain mengentalkan juga menghasilkan rasa manis pada santan instan.
Makanya, santan instan cocok digunakan untuk berbagai makanan atau minuman manis seperti kue, bubur, kolak, dan semacamnya.
Selain itu, bahan tambahan seperti sirup jagung atau fruktosa pada santan instan juga membuat santan lebih awet untuk disimpan.
Sayangnya, dari segi aroma santan instan enggak terlalu wangi karena sudah mengalami bebagai macam proses di pabrik.
Nah, itulah perbedaan santan alami dan santan instan. Sekarang, kamu sudah enggak bingung lagi untuk memakai yang mana, bukan?
Perbedaan Santan Alami dan Santan Instan, Mana yang Sebaiknya Dipakai?