Aksi Heroik Bu Guru Siti Saroyah Tak Takut Jadi Santapan Buaya, Tapi Gaji Baru Cair 3 Bulan Sekali
Ibu Guru Siti Saroyah melakukan aksi heroik demi mengajarkan para siswanya di SMP 4 Cibitung. Ia tak khawatir jadi santapan buaya demi mengajar siswa.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ketika ujian, Siti Saroyah mengantarkan langsung soal ujian ke setiap siswanya.
"Paling kendala sekarang untuk pembagian soal ujian sekolah ke anak harus ngasih langsung ke anaknya, enggak bisa melalui media internet atau pake HP kita kesulitannya di sinyal.
Apalagi saya sendiri sekarang lagi hamil jadi tantangan juga luar biasa harus turun, naik perahu," ujarnya.
Pengabdian mengajar Siti Saroyah tidak sejalan dengan gaji yang diterimanya.
Dalam sebulan ia dibayar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu tergantung jam per bulan.
Bahkan gaji Siti Saroyah cair tiga bulan sekali.
"Ngajar sudah 3 tahun menjadi honorer gaji kadang 300 kadang 400 tergantung jam per bulan. Biasanya gajihan tiga bulan sekali," jelasnya.
Gaji tersebut habis terpakai ongkos.
Siti Saroyah berharap pemerintah memperhaikan kesejahteraan guru di pelosok.
Apalagi perjuangan mengajar mereka cukup berat dan tidak sedikit kendala yang berasal dari faktor lainnya.
"Harapannya mudah-mudahan kesejahteraan guru terpencil bisa diperhatikan, apalagi honorer yang hanya mengandalkan hasil dari honor pembagian jam saja kalau dihitung dengan ongkos sudah habis dipake bensin gaji. Dan juga mudah-mudahan sinyal dan transportasi di Ciloma bisa bagus," harapnya.
Artikel ini diolah dari laporan wartawan TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Siti Saroyah, Guru Hamil Ambil Risiko Dilahap Buaya Demi Mengajar, Gaji Turun 3 Bulan Sekali,