Aksi Heroik Bu Guru Siti Saroyah Tak Takut Jadi Santapan Buaya, Tapi Gaji Baru Cair 3 Bulan Sekali
Ibu Guru Siti Saroyah melakukan aksi heroik demi mengajarkan para siswanya di SMP 4 Cibitung. Ia tak khawatir jadi santapan buaya demi mengajar siswa.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibu Guru Siti Saroyah melakukan aksi heroik demi mengajarkan para siswanya di SMP 4 Cibitung.
Guru honorer berusia 27 tahun itu tak takut menjadi santapan buaya saat mengajar murid-muridnya.
Siti Saroyah harus memutar otak agar seluruh siswanya dapat menimba ilmu seperti sekolah biasa saat pandemi Covid-19.
Pasalnya, sekolah dilarang menggelar kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19.
Guru di SMP 4 Cibitung, Dusun Ciloma, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi itupun mengajar di atas perahu di muara Cikaso.
Siti Saroyah terpaksa mengajar tatap muka untuk beberapa siswa.
Baca juga: Perjuangan Guru Honorer Bertahan Hidup dengan Gaji Rp702 Ribu, Kini Nyambi Jualan Skincare
Sebab, para murid kesulitan belajar online karena tidak ada sinyal.
Selain itu, tak semua siswa memiliki ponsel.
Tak mudah bagi Siti Saroyah mengajar di atas perahu.
Sungai tempat mereka belajar itu masih banyak buaya.
Buaya-buaya itu kerap muncul ke permukaan air.
Baca juga: Seorang Guru di Sukabumi Alami Pendarahan hingga Lumpuh Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Tidak jarang buaya menjadi penonton dan mengintai kegiatan mereka.
Selain risiko dimakan buaya, Siti Saroyah juga mengajar dalam keadaan hamil.
Siti Saroyah tidak menampik masalah mengajar tatap muka di atas perahu terkendala transportasi.