Perempuan Ini Mengaku Dirantai dan Disiksa Pacar karena Cemburu, Pelaku: Dia Sering Jual Barang Saya
Rina Simanungkalit mengaku disekap dan disiksa oleh pacarnya, Maniur Poltak Sihotang karena faktor cemburu buta.
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN- Rina Simanungkalit mengaku disekap dan disiksa oleh pacarnya, Maniur Poltak Sihotang karena faktor cemburu buta.
Kata Rina, dia diperlakukan sangat tidak manusia. Dia dirantai seperti hewan. Di tempat terpisah, pelaku mengaku kesa kepada korban karena sering menjual barang miliknya.
Rina hari ini menjalani pemeriksaan di Polsek Medan Area, Jumat (7/5/2021).
Warga Jalan Tangguk Bongkar VII, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai menjalani pemeriksaan selama empat jam oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Medan Area, sejak pukul 11:20 WIB.
Seusai menjalani pemeriksaan, perempuan berumur 33 tahun ini mengungkapkan bagaimana Maniur Poltak Sihotang memperlakukannya dengan keji.
Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada 20 April 2021 karena pelaku merasa cemburu buta.
Rina mengaku pada malam itu ia mengalami penyiksaan yang mengerikan, sekujur tubuhnya dipukul menggunakan obeng dan sebuah tang besi.
Tidak puas dengan itu, kepalanya pun sampai bocor karena dihantam menggunakan rantai hewan.

Rina mengungkapkan kesedihannya karena harus menahan lapar selama disekap.
Rina baru diberikan makan oleh Maniur setelah menerima siksaan terlebih dahulu.
"Kejadian tanggal 20 April 2021. Awalnya karena faktor kecemburuan lalu terjadilah pukulan. Memukulnya memakai obeng, pakai tang. Terus bagian kepala dilibas pakai rantai. Di sekap selama dua hari di kos-kosan. Dipukuli dulu baru dikasih makan," ungkap Rina saat ditemui di Mapolsek Medan Area pada Jumat (7/5/2021).
Merasa tak tahan dengan penyiksaan yang dilakukan oleh kekasihnya tersebut, Rina mencari akal bagaimana caranya supaya bisa kabur.
Saat melihat Maniur sedang tertidur pulas ia langsung melepas rantai yang diikatkan pelaku di lengannya.
Selepas berhasil melepaskan rantau dengan hati-hati akhirnya ia bisa melarikan diri melewati pintu depan kos-kosan.
Setelah itu ia mengatakan langsung berlari menuju rumah Kepala Lingkungan sekitar untuk meminta pertolongan.
"Ujung rantainya itu dililit pakai tali lalu diikat di lengan dia biar aku lari dia terasa.
Talinya kulepas pelan-pelan baru abis itu aku kabur ke rumah kepala lingkungan. Lari lewat pintu depan waktu dia sedang tidur pulas bersama anaknya," kata Rina bercerita.
Inilah Keterangan Maniur Poltak
Sebelumnya diketahui, Maniur Poltak Sihotang, pria berumur 43 tahun diringkus polisi lantaran tega menyiksa pasangannya hingga luka di sekujur tubuhnya.
Ia ditangkap karena menyekap dan merantai leher kekasihnya, Rina Lesmana di dalam kamar kos-kosan.
Maniur diciduk selepas polisi mendapat laporan ada seorang wanita yang sudah disekap selama tiga hari.
Saat ditemukan, kondisi Rina Lesmana ditemukan begitu memilukan.
Lehernya terikat rantai serta mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
Wakapolrestabes Medan, Irsan Sinuhaji mengatakan penangkapan Maniur berawal dari laporan masyarakat tentang adanya seorang wanita yang disekap selama berhari-hari di sebuah kamar kos-kosan di jalan No 36, Kelurahan Tegal Sari, Mandala III, Medan, Sumatera Utara.
Setelah mendapat kabar tersebut polisi langsung bergegas melakukan pemeriksaan dan didapati Rina yang sudah diamankan oleh kepala lingkungan Tangguk Bongkar 1, Kota Medan.
Saat ditemukan, Rina mengaku menjadi korban penganiayaan kekasihnya tersebut karena perasaan kesal terhadap korban.
"Kejadian pada Kamis 22 April 2021, dilakukan penyanderaan terhadap seorang wanita yang dilakukan oleh pacarnya," katanya saat memberi keterangan di Polsek Medan Baru, pada Jumat (30/4/2021).
Irsan Sinuhaji mengatakan motif pelaku melakukan tindakan tak terpuji tersebut karena kesal terhadap korban karena barang-barang pribadi miliknya digadai oleh Rina.
Kronologi Kejadian
Kejadian memilukan itu bermula saat Rina yang baru saja menjual telepon genggam milik Maniur datang ke kos-kosan Maniur.
Baca juga: Curiga Istri Selingkuh dan Tak Diberitahu Sandi Facebook, Suami Tega Siksa Bayinya Sendiri
Sebagaimana penjelasan Maniur Poltak, dirinya yang melihat Rina pulang lalu menanyakan kepada Rina di mana telepon genggam miliknya dibawa.
Rina yang baru saja tiba menjelaskan kalau telepon genggam milik pacarnya itu baru saja ia gadai dengan harga Rp 600.000.
Selanjutnya Rina bilang jika Maniur ingin mendapatkan telepon genggamnya kembali maka harus membayar uang tebusan sebesar Rp 750 ribu.
Tak terima barangnya digadaikan, Maniur yang kesal lalu memukul kaki dan tangan Rina.
Baca juga: Hubungan Gubernur Sumut dengan Bobby Nasution Memanas, Menantu Presiden Disuruh Tanya ke Tuhan
Tak sampai di situ, Maniur lalu mengambil rantai dan menggembok leher Rina lalu mengikatnya.
Berdasarkan hasil penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa rantai sepanjang satu meter dan gembok beserta anak kunci yang digunakan pelaku untuk mengikat Rina.
Di lokasi yang sama, Maniur mengaku tega menganiaya Rina karena kerap menjual barang-barang pribadi miliknya.
Kekesalan semakin memuncak karena handphone yang baru saja dibelinya justru dijual oleh kekasihnya tersebut.
Baca juga: Pakar: Kekaisaran Sunda Nusantara Buat Kegaduhan, Termasuk Tindak Pidana
Namun ia mengaku tega merantai Rina agar kekasihnya itu tidak kabur saat akan diajak menebus hp yan digadaikannya.
"Selalu. Asal saya tidur barang-barang saya dibawa lalu dijual. Setelah uangnya habis dia datang. Terakhir karena baru saya beli itu hp. Asal mau ditebus selalu pergi. Saya rantai supaya pagi-pagi kami bisa menebusnya sama-sama," tutupnya.
(Cr25/ Tribun-medan.com)
Penulis: Fredy Santoso
Berita ini telah tayang di Tribun Medan berjudul: Sungguh Getir, Rina Simanungkalit Kisahkan Kronologi Dirinya Disekap dan Dianiaya Kekasih Pakai Tang