Viral di Media Sosial
Viral Video Imam Masjid Ditampar saat Pimpin Salat Subuh, Pelaku: Bisa Dibaguskan Gak Suaranya?
Video yang merekam tingkah tak terpuji seorang pria di dalam Masjid Baitul Arsy di Jalan Srikandi, Kelurahan Delima,Kota Pekanbaru viral.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Video yang merekam tingkah tak terpuji seorang pria di dalam Masjid Baitul Arsy di Jalan Srikandi, Kelurahan Delima, Panam, Kota Pekanbaru viral di media sosial.
Pantauan TribunJakarta.com pria bercelana pendek itu menampar imam yang sedang memimpi salat subuh berjemaah, pada Jumat (7/5/2021).
Dari rekaman video yang beredar, tampak seorang lelaki masuk ke dalam masjid.
Lelaki itu terus berjalan, menyelinap di antara saf jemaah yang sedang salat.
TONTON JUGA
Pelaku terus berjalan hingga sampai ke saf terdepan menuju ke tempat posisi imam.
Berikutnya, pelaku sudah berdiri tepat di depan imam.
Sejurus kemudian, ia pun tampak melayangkan tamparan dengan tangan kirinya ke wajah sebelah kanan imam.
Tubuh sang imam bahkan sampai terdorong akibat kerasnya tamparan pelaku.
Sontak salat berjemaah pun berhenti.
Para jemaah pun juga langsung menghampiri dan memegangi pelaku.
Informasinya, pelaku kini sudah diamankan di Mapolsek Tampan.
Baca juga: Jujuran dengan Boy William, Putri Tanjung Sebut Saldo ATM-nya Memalukan: Sumpah Demi Allah Rp 1,5 M
TONTON JUGA
Kapolsek Tampan, Kompol Hotmartua Ambarita membenarkan perihal kejadian itu.
"Sedang dilakukan pemeriksaan (terhadap pelaku)," tuturnya.
Belum diketahui apa motif dari aksi pelaku ini.
Ditemui TribunPekanbaru, imam masjid bernama Juhri Ashari yang menjadi korban penamparan menceritakan kronologinya.
Dia mengungkapkan, saat Salat Subuh berjemaah, kira-kira rakaat kedua dan sedang membaca doa qunut, tiba-tiba masuk seorang lelaki tak dikenal.
Baca juga: Viral Video Karyawan Rans Entertainment Bocorkan Gajinya per Bulan, Ngaku Bisa Beli Bando Nagita
Lelaki itu berjalan dan langsung menemui dirinya di posisi imam.
"Pertama dia (pelaku) kayak pukul pundak saya sedikit, saya terkejut juga kok ada orang, kirain jamaah biasa, saya lanjut saja," ungkap Juhri.
Juhri mengatakan pria itu mengomentari suaranya saat melantukan ayat-ayat suci Al Quran.
"Ternyata dia sampaikan gini, 'bisa dibaguskan nggak suaranya?' Saya terkejut, saya diam saja. Saya teruskan, habis itu dia pukul lah wajah saya sebelah kanan sekali," sambung dia.
Akibat hal itu disebutkan Juhri, dia agak terpental sedikit ke sebelah kiri.
Baca juga: Kondisi Raditya Oloan Sebelum Meninggal, Joanna Alexandra Punya Janji yang Belum Sempat Ditepati
Jamaah yang mengetahui hal itu, spontan membatalkan salat dan langsung mengamankan pelaku.
Sebelum kejadian kata Juhri, dia tidak pernah mendapat semacam teror atau ancaman.
"Dia warga perumahan sebelah, saya tidak kenal dengan pelaku. Pas diamankan warga, katanya pas di Polsek sama keluarganya, dia (diduga) tidak waras. Katanya spontan dia lewat, kedengatan ada orang ngaji, kuat pula, bising, kata dia masuk (masjid) dia pukul aja," ungkapnya.
Diperkirakan usia pelaku sekitar 41 tahun.
"Pertama kali kejadian ini, saya baru sebulan (jadi imam masjid)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Kronologi Imam Masjid di Pekanbaru Ditampar Lelaki Tak Dikenal: Dia Pukul Wajah Saya Sebelah Kanan
Kasus Viral Lainnya
Viral Jemaah Masjid Dilarang Pakai Masker, DPRD Kota Bekasi Nilai Sosialisasi Prokes Masih Lemah
DPRD Kota Bekasi menilai, sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Kota Bekasi masih lemah, hal ini menyusul viral jemaah masjid dilarang pakai masker.
Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J Putro mengatakan, Kota Bekasi memang pernah dinobatkan sebagai daerah paling taat prokes versi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sosialisasi terhadap kewajiban memakai masker di manapun berada ketika keluar rumah itu masih ada yang lemah," kata Chairoman, Selasa (4/5/2021).
"Sekalipun Kota Bekasi sudah mendapatkan penghargaan dari Provinsi Jawa Barat, dari Gubernur sebagai kota terbaik dalam penerapan memakai masker dan jaga jarak," tambahnya.
Kasus di Masjid Al Amanah yang melarang jemaah pakai masker rupanya menjadi bukti, masih ada beberapa tempat yang belum teredukasi perihal pentingnya memakai masker.
"Ternyata kasus kemarin meskipun Kota Bekasi sudah baik, mungkin 85 persen (warga taat prokes), masih ada elemen masyarakat yang belum memahami tentang kewajiban bermasker," tuturnya.
Sosialisasi tentang prokes Covid-19 lanjut dia, merupakan tanggung jawab bersama. Termasuk dalam hal ini ulama, menyusul kasus yang terjadi baru-baru ini berada di lingkungan masjid.
"Ini juga tugas alim ulama, karena kejadiannya di masjid sehingga lebih pro-aktif menyampaikan kepada jemaah, umat, karena kita khawatir akan terjadi juga di tempat lain," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, video pengurus masjid mengusir jemaah yang memakai masker saat hendak salat viral di media sosial.
Rekaman video viral itu terjadi di Masjid Al Amanah, Kampung Tanah Apit, Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa 27 April 2021 siang.
Pria bermasker yang tengah duduk di masjid diusir sejumlah orang diduga pengurus majid Al-Amanah Bekasi.
Diduga pengurus masjid bersama orang lainnya berpakaian kuning dan hitam meminta pria itu melepaskan maskernya saat berada di masjid.
Dalam perkataannya pada video berdurasi 02.20 menit, pengurus masjid itu menyebut aturan di masjid ini tidak boleh memakai masker.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Sesalkan Pengusiran Jemaah Pakai Masker di Masjid Al-Amanah: Kita Punya Standar
Baca juga: Diutus JK, Ketua DMI Jabar Datangi Masjid Al-Amanah Bekasi yang Viral Larang Jemaah Pakai Masker
Baca juga: Analogi Ketua Masjid Al-Amanah Bekasi Sikapi Corona: Covid-19 Itu Makhluk, Usir dengan Doa
Alasannya, tindakannya itu untuk membedakan antara masjid dan pasar.
Namun, pria bermasker itu enggan membuka penutup hidung dan mulutnya tersebut.
"Silakan keluar saja kalau enggak mau ikut aturan di sini. Jangan salat di sini," ucap pengurus masjid itu.
Pria bermasker itu menjawab bahwa masjid ini tempat umum dan memakai masker sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
"Ini tempat umum, saya cuman mau salat. Saya ikutin aturan pemerintah harus pakai masker, laporin ke polisi aja nih," kata pria itu.
"Ulama juga punya aturan, silakan ke polsek ke kapolsek sana. Kita punya aturan juga, aturan ulama lebih tinggi daripada pemerintah," kata pengurus lainnya.
Dalam akhir video, suasana semakin tegang. Jamaah lainnya berpakaian merah mengusir pria itu agar keluar masjid jika masih tetap memakai masker.
"Mau lu apa, mau lu apa di sini apa susahnya sih bukan masker doang. Kita ada aturan," ucapnya.
Perempuan yang berada di belakang pria bermasker itu berusaha melerainya dan mempertanyakan soal aturan dilarang memakai masker di masjid.
Alasannya, aturan melarang pakai masker itu bertentangan dengan pemerintah yang mewajibkan memakai masker sebagai penerapan protokol kesehatan termasuk di masjid.
"Ya udah sabar aja pak, saya tegasin ya ini kan direkam. Berarti masjid ini melarang orang pakai masker ya," kata perempuan tersebut.
Adapun insiden viral jemaah masjid dilarang pakai masker sudah diselesaikan secara damai, Polsek Medan Satria telah menggelar mediasi antara pengurus masjid dan jemaah.
Pengurus masjid bernama Abdurohman ZR serta, jemaah yang dilarang memakai masker dalam video viral bernama Roni Octavianto sepakat menandatangai surat pernyataan.
Dalam surat pernyataan bermaterai itu, pihak pengurus masjid meminta maaf dan berjanji tidak akan melarang jemaah beribadah di Masjid Al-Amanah sambil menggunakan masker.
Kedua belah pihak juga tidak memperpanjang masalah, kasus kemudian diselesaikan secara damai tanpa ada tuntutan atau gugatan ke ranah hukum.
Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rohmat mengatakan, kejadian ini diharapkan menjadi yang terakhir kali.
Pengurus masjid tidak boleh melarang jamaah memakai masker, bahkan harus mewajibkan jamaah memakai masker karena situasi pandemi corona.
Selain itu, masjid juga menerapkan protokol kesehatan lainnya seperti mencuci tangan, mengecek suhu tubuh dan penyemprotan cairan disinfektan kepada jamaah masjid.
"Maka kita buat kesepakatan bersama, pengurus masjid tidak boleh melarang lagi jamaah pakai masker. Jika ini dilanggar tentu ada konsekuensi hukumnya," tutur dia.