Ibu Bongkar Sifat Pasutri yang Mengarang Cerita Mudik Jalan Kaki: Sering Menyusahkan dan Bikin Malu

Ibu kandung membongkar sifat asli dari pasangan suami istri (pasutri) yang viral karena mengaku jalan kaki dari Gombong ke Bandung.

Editor: Elga H Putra
Tribun Jabar
Ibu Dani Rahmat Lilis Suryani (kerudung hitam) dan adiknya, Fitria Anisa (kerudung abu). Ibu kandung membongkar sifat asli dari pasangan suami istri (pasutri) yang viral karena mengaku jalan kaki dari Gombong ke Bandung. 

"Semoga Pemerintah membantu memulangkan mereka."

"Sebab bukannya saya tidak sayang, tapi sudah capek karena kerap membuat masalah," tandas dia.

Tak hanya ibu Dani, keluarga Masitoh juga telah mendengar kabar anak mereka viral karena nekat mudik jalan kaki.

Kakak dan orang tua Masitoh syok, bahkan marah, mengetahui Masitoh mengarang cerita untuk mendapat uang.

Masitoh Ainun (36), yang viral bersama keluarganya karena mengaku berjalan kaki dari Jawa Tengah ke Bandung. Ia memperlihatkan hasil tes swabnya di Kantor Desa Pananjung, Kecamatan Canggunga, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).
Masitoh Ainun (36), yang viral bersama keluarganya karena mengaku berjalan kaki dari Jawa Tengah ke Bandung. Ia memperlihatkan hasil tes swabnya di Kantor Desa Pananjung, Kecamatan Canggunga, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021). (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Alasan Masitoh dan Dani Nekat Berkeliling Jawa

Mengutip Tribun Jabar, Masitoh membeberkan alasan mengapa ia mengajak Dani dan kedua anaknya yang masih balita untuk hidup di jalanan.

Masitoh mengatakan, ia sekeluarga tak mungkin tinggal di rumah ibu mertua karena tempatnya sempit.

Selain itu, ia dan Dani tak memiliki uang untuk membayar kontrakan.

"Tinggal di (rumah) mertua enggak mungkin, rumahnya kecil, sempit."

"Untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," jelasnya, Minggu (9/5/2021).

Selama satu tahun berkeliling Jawa, Masitoh mengibaratkan seperti jalan-jalan gratis.

Ia menuturkan selama ini hanya mengandalkan pom bensin dan masjid sebagai tempat berteduh dan istirahat.

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.

Diketahui, Masitoh saat ini masih merupakan warga Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara.

Namun, KTP-nya hilang dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga KTP Dani.

Ia mengatakan kemungkinan akan kembali ke Medan untuk mengurus orang tuanya setelah Pemerintah mencabut aturan larangan mudik.

"Setelah enggak ada penyekatan lagi, insyaallah, kami balik ke Medan. Mau ngurusin orang tua di sana," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Nasib Dani dan Masitoh Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Cuma Settingan Demi Dapat Simpati

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved