Polisi Ringkus Seorang Bandit Kampung yang Maksa Minta THR ke Toko Kelontong di Ciputat

Aparat Polres Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus seorang dari dua orang bandit kampung yang meminta tunjangan hari raya (THR)

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWSBOGOR/MOHAMAD AFKAR SARFIKA
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Aparat Polres Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus seorang dari dua orang bandit kampung yang meminta tunjangan hari raya (THR) dengan cara memaksa kepada toko kelontong di kolong Flyover Ciputat, Jalan Juanda, Ciputat, Tangsel

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, seorang yang diamankan itu, pria berinisial VA (30), warga Ciputat.

VA diamankan sekira pukul 04.00 WIB, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Nagita Slavina Bagi-bagi THR, Karyawan Ada yang Dapat iPhone 12 hingga Uang Jutaan

Baca juga: Viral Bandit Kampung Sok Jago Beraksi di Kolong Flyover Ciputat, Maksa Minta THR ke Toko Kelontong 

"Sudah kita tangkap satu orang tadi pagi jam empat," ujar Iman melalui aplikasi pesan singkat.

Iman memastikan, pihaknya terus mengejar seorang bandit lainnya.

"Satu lagi dalam pengejaran," jelasnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra, mengatakan, VA ditangkap atas dugaan pemerasan terhadap si pemilik toko.

"Modusnya cari uang tambahan," katanya. 

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, aksi bandit viral di media sosial.

Aksi palak tersebut terekam video berdurasi 2.15 menit dan diunggah akun Instagram @warung_jurnalis pada Selasa (11/5/2021), dengan judul caption "Mau Hari Raya Bang Jago Makin Nekat Malak".

Hanya dalam tempo lima jam, video tersebut sudah ditonton 69 ribu kali dan dikomentari lebih dari 700 kali.

Saat disambangi, pemilik toko, berinisial F, mengaku dialah yang merekam dan memberikan video tersebut ke warung_jurnalis.

"Iya jam 15.31 WIB (11 Mei 2021). Jadi dia tiba tiba datang keesini dua orang dan dia minta jatah THR. Terus kita enggak kasih, dia marah marah," ujar F.

Bak bandit kampung, dua pria yang tidak dikenal identitasnya itu tiba-tiba saja meminta THR hanya bermodal pengakuan sebagai warga kampung sekitar. 

"Dia ngakunya orang belakang. Warga sini," ujar F.

Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan Sidak Posko THR di Kabupaten Tangerang, Ada Ratusan Pengaduan

Baca juga: Penutupan TPU Semper Bikin Peziarah Sepi Berkunjung, Perawat Makam Mengeluh Tak Dapat THR

Dari dua pria yang datang, F mengenali seorang di antaranya. 

Wajahnya familiar namun tidak mengetahui namanya.

Hal itu lantaran, F sudah tiga kali dimintai THR selama tiga tahun belakangan, selama tokonya berdiri.

"Sekitar 3,5 tahun lah yang di sini. Iya (setiap tahun) selalu datang," jelasnya. 

Seperti di video, F tidak memberikan THR seperti yang diminta, lantaran kesal.

Terlebih dua orang itu, bukan yang pertama, sudah ada beberapa organisasi masyarakat (ormas) lain yang juga minta THR ke dirinya.

"Enggak, kita enggak akan kasih. Ya gimana si mas kita kesal. Kita sebelum ada kejadian kehilangan kita kasih kasih aja. Sama ormas yang jelas, sopan lah, enggak rese. Kita juga paham," ujar F.

F tidak menyebutkan jumlah pihak yang meminta THR, namun menurutnya cukup banyak.

"Jadi sebelum dia datang, sudah banyak yang datang. Banyak banget. Selalu ada. Bahkan dalam lima menit ada tiga orang," ungkapnya.

Atas ulah dua orang itu, F juga merasa terancam, sebab tokonya disebut akan dibobol lewat belakang.

"Pada saat saya selesai merekam, dia balik lagi terus ngomong 'toko ini enggak bakal lama, paling banter satu tahun sdh gulung tikar', 'saya tahu kok belakang toko ini empang. Jangan salahin saya kalau toko ini dibobol," F menceritakan. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved